Selain itu, Luhut juga menegaskan bahwa permasalahan mengenai GSP dan kaitannya dengan status Indonesia sebagai negara maju, sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda.
Dia menjelaskan, penilaian terhadap sejumlah negara berkembang yang kini sudah dianggap sebagai negara maju oleh AS itu, tidak hanya diberikan kepada Indonesia saja melainkan kepada 25 negara lainnya.
Baca Juga: Corona Galak, Pariwisata RI sampai Rugi Rp7 Triliun Per Bulan
"Jadi itu ada 26 negara yang dikategorikan seperti itu, termasuk salah satunya Indonesia, Vietnam, India, dan segala macam. Tapi untuk soal GSP itu ada 'deal' sendiri lagi," kata Luhut.
"Jadi kalau orang bilang ada strategi licik atau segala macam, itu tidak benar. Janganlah kita berburuk sangka," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: