Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emas Global Gak Ada Matinya, Cetak Rekor Terus!

Emas Global Gak Ada Matinya, Cetak Rekor Terus! Emas batangan. | Kredit Foto: Freepik/user4436526
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eksistensi emas di tengah wabah virus corona tak ada habisnya. Alih-alih berinvestasi dalam aset berisiko sepert saham dan mata uang, pelaku pasar justru lebih memilih bermain aman dengan ramai-ramai mengoleksi emas. Alhasil, dalam waktu sepekan saja, instrumen safe haven itu terapresiasi signifikan hingga 2% dan beberapa kali mencetak rekor baru.

Rekor teranyar yang diukir emas global terjadi pada perdagangan spot Senin (24/02/2020), di mana saat itu emas di pasar spot dibanderol dengan harga US$1.689,25, harga tertinggi sejak Januari 2013 silam. 

Baca Juga: Corona Effect: Dolar AS Bergigi, Rupiah Gigit Jari!

Meski hingga hari ini belum ada rekor baru yang terpecahkan, emas di pasar spot masih dibanderol dengan harga tinggi. Dilansir dari RTI, pagi tadi emas sempat berada di level tertinggi US$1.646,10 per ounce dan saat ini emas terapresiasi 0,35% ke level US$1.640,80 per ounce.

Sementara itu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang beberapa waktu terakhir selalu mengalami kenaikan tinggi, pagi ini terpantau mengalami penurunan tipis. Dilansir dari laman resmi logammulia.com, harga emas Antam masih dibanderol dengan harga Rp808.000 per gram, turun Rp1.000 dari harga kemarin yang mencapai Rp809.000 per gram.

Baca Juga: Virus Corona Bikin Dolar AS Kritis! Eits, Tapi Emas Dunia Makin Eksis!

Berikut adalah daftar harga emas Antam pada perdagangan Rabu (26/02/2020).

1 gram Rp808.000

2 gram Rp1.565.000

3 gram Rp2.326.000

5 gram Rp3.860.000

10 gram Rp7.655.000

25 gram Rp19.030.000

50 gram Rp37.985.000

100 gram Rp75.900.000

250 gram Rp189.500.000

500 gram Rp378.800.000

1.000 gram Rp757.600.000

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: