Menhan Turki Laporkan Serang Pangkalan Udara Suriah dan Sejumlah Sistem Pertahanan
Militer Turki telah menembak jatuh dua pesawat jet tempur Su-24 Suriah di Idlib pada hari Minggu setelah pesawat nirawaknya dijatuhkan di wilayah yang sama. Tak hanya menjatuhkan dua jet tempur, militer Ankara juga membombardir bandara militer di Aleppo dan tiga sistem pertahanan udara.
Mengutip laporan kantor berita Anadolu, Senin (2/3/2020), bandara militer rezim Suriah di Al-Nayrab, Aleppo, kini tidak bisa digunakan setelah hancur dibombardir dengan pesawat nirawak Ankara.
Baca Juga: Murka, Serangan Udara Turki Hantam 2 Jet Tempur Milik Suriah
Militer Turki secara resmi mengonfirmasi telah meluncurkan operasi militer yang bernama "Operation Spring Shield" terhadap pasukan rezim Damasksus loyalis Presiden Bashar al-Assad. Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengatakan operasi militer itu sudah membuahkan hasil.
"Kami tidak memiliki niat untuk menghadapi Rusia tetapi kami ingin menghentikan pembantaian rezim sipil (oleh) Assad. Target kami hanyalah pasukan rezim dan elemen-elemen yang menyerang pasukan kami," katanya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan serangan militer Turki di Suriah utara pada hari Minggu menyebabkan 19 tentara rezim Assad tewas. Belasan tentara itu tewas ketika konvoi mereka di wilayah Jabal al Zawiya dan sebuah pangkalan di dekat kota Maaret al Numan diserang.
Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki Fahrettin Altun mengatakan tujuan Ankara adalah untuk mencegah pembersihan etnik dan kejahatan perang di Suriah.
"Deconflition zone di Idlib bertujuan untuk mencegah kekejaman dan pembantaian terhadap 4 juta warga sipil di daerah itu. Tujuan kami adalah mencegah pembersihan etnik dan kejahatan perang oleh rezim Assad serta pemindahan dan lebih banyak pengungsi. Kami dibiarkan sendirian dalam perjuangan ini!," tulis di Twitter.
Sementara itu, Rusia yang merupakan sekutu utama rezim Suriah menyatakan aksi militer Ankara yang menembak jatuh dua jet tempur Damaskus membuat Moskow tidak bisa lagi menjamin keselamatan pesawat Turki di Suriah.
Insiden penembakan dua jet tempur itu memicu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad memutuskan menutup wilayah udara di Idlib untuk setiap pesawat asing. Pesawat asing, selain milik Rusia, dianggap sebagai musuh. Artinya, pesawat yang melintas berpotensi ditembak jatuh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: