Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengusaha Ritel Catat Kenaikan Belanja 15% Akibat Aksi Panic Buying

Pengusaha Ritel Catat Kenaikan Belanja 15% Akibat Aksi Panic Buying Kredit Foto: Instagram/jktinfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Usai dua WNI positif terinfeksi virus corona, sejumlah masyarakat Indonesia langsung melakukan panic buying hingga berdampak pada lonjakan penjualan ritel. Berdasarkan catatan dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) jumlah belanja harian naik 10% hingga 15% dibandingkan hari biasannya.

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengatakan, meski mengalami lonjakan, kenaikan jumlah belanja harian ini disebut tidak terlalu signifikan dan hanya bersifat sementara.

Baca Juga: Kehabisan Masker dan Hand Sanitizer? Tenang! Pengusaha Ritel Bakal Terus Pesan ke Distributor

Pasalnya, ada kemungkinan jumlah belanja harian bisa turun. Hal ini lantaran semua kebutuhan sudah terpenuhi dan dibeli sehingga masyarakat enggan kembali belanja untuk waktu yang lama. "Kenaikannya hanya bersifat sementara dan naiknya juga tidak terlalu signifikan, sekitar 10% sampai 15%," ujarnya.

Roy pun mengaku cukup terkejut saat aksi panic buying ini terjadi begitu cepat yakni hanya berselang beberapa menit sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan ada 2 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terkena virus corona.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: