Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aprindo Dorong Konsumsi Domestik Lewat Gelaran 'Pesta Belanja EPIC Sale 2025'

Aprindo Dorong Konsumsi Domestik Lewat Gelaran 'Pesta Belanja EPIC Sale 2025' Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menggandeng Pasar Jaya, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), hingga Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dalam gelaran Every Purchase is Cheap (EPIC) Sale 2025. Event yang berlangsung mulai 1 Desember hingga 4 Januari 2026 ini bertujuan untuk mendorong konsumsi domestik di momen natal dan tahun baru (nataru).

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, mengungkapkan bahwa EPIC Sale 2025 secara resmi dibuka di Pasar Mayestik, Jakarta pada Selasa (2/12/2025). Lokasi tersebut sekaligus menandai kolaborasi baru, di mana Aprindo tak hanya fokus pada ritel modern, tetapi juga ritel tradisional.

"Program ini, Epic Sale tahun ini bukan hanya program diskon, tetapi pengungkit traffic dan volume belanja nasional. Dan untuk pertama kalinya Epic Sale menjadi kolaborasi pasar yang menyatukan ritel modern dan ritel tradisional," ungkap Solihin dalam sambutan di Pasar Mayestik, Selasa (2/12/2025).

Baca Juga: Kemitraan UMKM-Ritel Modern Dorong Usaha Menengah ke Bawah untuk Ekspor

Ia menambahkan, selama penyelenggaraan hingga awal tahun 2026 mendatang, EPIC Sale 2025 ditargetkan membukukan transaksi hingga Rp56 triliun. Target tersebut sejalan dengan optimisme Aprindo bahwa program ini dapat menggerakkan roda ekonomi secara merata, terlebih dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perdagangan.

Lebih lanjut, Solihin menyebut bahwa momen Nataru menjadi salah satu kunci utama untuk mendorong konsumsi domestik. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk ritel, periode Nataru selalu mencatatkan kenaikan omzet signifikan. Rata-rata kontribusi penjualan bulanan normal hanya sekitar 8,5% yang mana angka ini bisa meningkat hingga dua digit. 

“Kalau kita mengambil setahun 100% dengan 12 bulan, rata-rata cuman hanya 8,5%. Tapi di peak season biasanya bisa melebihi 15 sampai 23%, khususnya di produk-produk tertentu,” jelas Solihin.

Baca Juga: Sektor Ritel Berperan Penting Jadi Motor Penggerak Ekonomi RI

Ia juga menyoroti perilaku konsumen saat ini, di mana loyalitas terhadap merek mulai pudar. Masyarakat cenderung memilih produk dengan harga murah dengan kualitas yang tak jauh berbeda.

“Dulu loyalitas terhadap satu produk dengan merek tertentu itu luar biasa. Sekarang enggak, yang penting murah dan penggunaannya kurang lebih sama. Merek tidak menjadi satu hal dalam mempertimbangkan satu beli, sekarang yang murah. Nah karena itu, para peritel saat ini didorong Pak, untuk menyediakan produk yang murah tetapi berkualitas,” kata Solihin.

Dalam kesempatan yang sama, Solihin menegaskan komitmen Aprindo dalam memastikan pasokan produk tersedia secara aman di periode nataru, khususnya untuk segmen FMCG. Hal itu didukung oleh para distributor yang telah menyiapkan stok jauh-jauh hari.

"Kami pastikan selama distribusinya perjalanannya kita lancar, kita enggak ada kekhawatiran. Karena para distributor pada saat ini cukup mempunyai stok yang relatif sudah kita siapkan jauh-jauh hari,” tutup Solihin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: