Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wafat di Usia 84 Tahun, Ini Sosok Konglomerat AS yang Jadi Orang Terpercaya Donald Trump

Wafat di Usia 84 Tahun, Ini Sosok Konglomerat AS yang Jadi Orang Terpercaya Donald Trump Jack Welch, konglomerat AS. | Kredit Foto: Twitter/Bloomberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengusaha Amerika, Jack Welch adalah seorang raksasa bisnis Amerika yang mengubah General Electric (GE) menjadi perusahaan paling bernilai di negaranya. Kini, sepak terjangnya menjadi tonggak sejarah. Pada 1 Maret lalu, beliau meninggal pada usia 84 tahun.

Dilansir dari BBC di Jakarta, Kamis (5/3/2020) Welch mengelola konglomerat AS ini dari tahun 1981 hingga 2001, ia pernah dinobatkan sebagai "manajer abad ini" karena prestasinya. Selain itu, ia juga dijuluki "Neutron Jack" untuk pemotongan biaya, menjadi penulis terlaris dan kepercayaan presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Trump Tolak Usulan Pembatasan Penjualan Komponen Jet AS ke China

Presiden Donald Trump menulis di Twitter bahwa Tuan Welch adalah seorang legenda dan teman bisnis.

Dilahirkan pada 1935 dari orang tua Katolik-Irlandia di Massachusetts, Welch menghabiskan seluruh karirnya di GE, ia bergabung sebagai insinyur kimia di divisi plastiknya di Pittsfield, Massachusetts.

Ia juga sempat dinobatkan sebagai wakil presiden termuda perusahaan pada tahun 1972 dan menjadi wakil ketua pada tahun 1979. 

Akhir tahun 1980, diumumkan bahwa ia akan menjadi ketua dan CEO perusahaan, posisi yang dipegangnya selama 20 tahun sebelum pensiun pada tahun 2001.

Saat memimpin, pada tahun 1980-an dan 1990-an, ia membeli dan menjual sejumlah bisnis, memperluas GE ke dalam jasa keuangan dan konsultasi.

Dia juga dikenal karena fokusnya pada pembicaraan langsung, efisiensi dan birokrasi yang efisien. Dia secara teratur memilah 10% staf dengan kinerja terendah setiap tahun. 

"Para underperformer umumnya harus pergi," tulisnya dalam salah satu bukunya.

"Di sekolah dasar kamu dinilai, di perguruan tinggi kamu membuat tim atau tidak, kamu lulus atau tidak. Orang-orang dinilai selama ini mengapa pada usia 22 ketika kamu berhenti sekolah kalau kamu berhenti dievaluasi, itu omong kosong," katanya kepada BBC pada tahun 2001.

Pendekatan kejam ini dikreditkan dengan membantu menumbuhkan nilai pasar GE dari USD 12 miliar menjadi USD 410 miliar.

Tahun 1999, majalah Fortune menamainya "Manajer Abad Ini", memuji karena ia menjaga GE dengan gesit dan menunjukkan jalan kepada generasi pemimpin bisnis yang menghadapi perubahan menuju ekonomi yang lebih mengglobal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: