Sosialisasi mengenai upaya pengurangan risiko bencana atau mitigasi bencana kepada masyarakat sangat penting dilakukan. Hal tersebut harus dilaksanakan agar masyarakat memahami tanda-tanda alam yang biasanya mengawali datangnya bencana. Untuk itu, diperlukan peran strategis dari seluruh pemangku kepentingan.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, saat menghadiri diskusi bertajuk Manajemen Penanganan Bencana Alam dan Pengaruhnya pada Produktivitas Ekonomi: Mampukah Kita Semakin Sigap & Siap Agar Tak Banyak Merugi yang diselenggarakan oleh IndoSterling Forum di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Baca Juga: Kepala BNPB Minta Solusi Permanen Atasi Banjir
"Hampir sepanjang tahun kita mengalami peristiwa bencana. Ke depan BNPB berupaya fokus dan intensif pada upaya pencegahan. Kalau upaya pencegahan ini tidak kita lakukan secara menyeluruh maka setiap tahun akan mengalami hal seperti ini. Sejumlah daerah ancamannya permanen," katanya.
Doni mengatakan ada beberapa tipe bencana di Indonesia yakni pertama hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin puting-beliung. Kedua, bencana geologi seperti gempa bumi dan tsunami. Dan ini memiliki catatan historis yang terjadi secara periodik. Di samping itu ada bencana nonalam salah satunya wabah seperti penyebaran virus corona.
"Dengan pengetahuan yang cukup diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan ketika terjadi masyarakat lebih siap. Tingkat kesiapannya dan kewaspadaan lebih bagus," ucapnya.
Sementara itu, Founder IndoSterling Group, William Henley, menyatakan Indonesia sebagai daerah yang berada di wilayah rawan bencana sudah sepatutnya melakukan mitgasi kebencanaan secara baik.
"Harapannya dengan adanya mitgasi bencana dan perencanaan yang melibatkan banyak pihak bisa berdampak positif dalam mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata William.
William mengatakan terjadinya perubahan cuaca secara ekstrem yang menyebabkan banjir di Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia tentunya harus diwaspadai. Bencana banjir maupun bencana alam yang lain, kata dia, tentunya bisa saja menghadirkan dampak turunan seperti terjadinya gangguan distribusi logistik hingga kegagalan panen di sejumlah tempat.
"Jika mitigasi kebencanaan tidak dilakukan secara baik maka efek yang dapat ditimbulkannya adalah harga volatile goods berpotensi mengalami kenaikan yang ujungnya dapat mendorong terjadinya inflasi semakin dalam. Kondisi inilah yang tidak kita inginkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: