Ragam Cara E-Commerce Halau Penjual Nakal Masker dan Hand Sanitizer
Akibat corona Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak sedikit individu di beberapa negara yang merasa panik lantas memborong masker serta hand sanitizer. Tidak hanya pembeli, sayangnya masih ada juga penjual yang memanfaatkan momen ini untuk menjual produk tersebut dengan harga mahal.
Sesuai dengan instruksi dari WHO sendiri, kebijakan untuk mengurangi kontak sosial dan menghindari keramaian di tempat umum membuat e-commerce menjadi salah satu opsi untuk berbelanja. Selain penjual nakal, panic buying juga menjadi kendala yang harus diselesaikan oleh pelaku dagang.
Salah satu e-commerce, Bukalapak juga merapkan beberapa kebijakan terkait hal ini.
Baca Juga: Hoaks Corona Menggunung, Ini Langkah Kemenkominfo, Operator Telekomunikasi dan Digital
"Pelapak yang dilaporkan para pembeli menaikkan harga barang secara tidak wajar akan segera di-take-down dan kami juga mengadaptasi algoritma kami untuk mendeteksinya. Kami juga memberikan informasi terkini pemantauan penyebaran virus di dunia melalui platform kami," ujar Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono ketika dihubungi redaksi Warta Ekonomi, Senin (16/3/2020).
Namun, untuk menghalangi kekurangan stok akibat panic buying, Bukalapak belum memberikan batasan pembelian bahan baku pokok ataupun masker dan hand sanitizer.
"Untuk saat ini Bukalapak belum memberlakukan pembatasan untuk pembelian produk apa pun. Namun, kami bekerja sama dengan para rekanan penyedia barang (supplier) untuk selalu menjaga ketersediaan barang-barang yang dibutuhkan terkait situasi pandemi ini," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti