Investor asing nampaknya murka terhadap pasar modal Indonesia hingga melakukan penarikan dana senilai Rp1,01 triliun. Padahal, sebelum pembekuan perdagangan pada 15:02 waktu JATS asing baru membukukan penjualan Rp834 miliar. Hal tersebut pun membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkapar di zona merah dengan koreksi -4,99% ke level 4.456,75.
Saham empat bank besar masih menjadi incaran asing meluapkan kemarahan. Bahkan, di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) nilai jual asing mencapai dua kali lipat dari sebesar Rp185,72 miliar menjadi Rp398,51 miliar. Saham BCA pun semakin hancur hingga hampir mendekati titik auto reject bawah karena turun 6,99% atau 1.925 poin ke harga Rp25.600 per saham.
Baca Juga: Asing Keruk Dana Ratusan Miliar dari Saham 4 Bank Besar Sebelum Perdagangan Berhenti
Di saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) para investor asing mengambil dana Rp177,73 miliar hingga terperosok ke posisi Rp5.525 per saham turun 6,75% atau 400 poin. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga tersungkur 6,86% atau 240 poin ke Rp3.260 per saham, pasca-asing mengobral Rp144,65 miliar.
Baca Juga: Bursa 'Terbakar' sampai -4,75%, Asing Buru-Buru Kuras Modal di BCA, Mandiri, dan BRI
Pada saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) asing mengorek dana senilai Rp137,7 miliar. Saham BNI pun meleleh 6,82% atau 450 poin ke harga Rp4.510 per saham.
Selain saham bank, asing ternyata juga mengorbankan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan nilai penjualan Rp96,87 miliar. Senasib dengan saham keempat bank, saham Unilever pun terkoreksi di atas 6% atau tepatnya 6,81% ke posisi Rp6.500 per saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri