Korsel Bilang Mayoritas Pasien Corona Meninggal karena Penyakit Kronis Lain, Ini yang Terparah
Sebanyak 86 persen pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia di Korea Selatan (Korsel) mengidap tekanan darah tinggi dan diabetes atau kombinasi keduanya.
Hal itu diungkapkan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Korsel setelah melakukan penelitian selama beberapa pekan.
Baca Juga: Wadidaw! AS Kini Puncaki Daftar Negara dengan Jumlah Kasus Corona Terbanyak Dunia
CDC sedikitnya telah mengumumkan sebanyak 124 pasien Covid-19 telah meninggal dunia di Korsel.
Di antara seluruh korban meninggal dunia, 55 di antaranya menderita tekanan darah tinggi, 41 diabetes, dan 34 penyakit alzheimer. Sebanyak 61 korban berjenis kelamin perempuan, sedangkan 63 korban laki-laki.
Angka kematian berdasarkan usia juga bervariasi. Angka kematian pasien berusia di bawah 50 tahunan berada di bawah 1 persen; 60 tahunan sekitar 1,75 persen; 70 tahunan 6,25 persen; dan 80 tahunan 13 persen.
Rata-rata jangka waktu antara diagnosa positif terjangkit Covid-19 dengan waktu kematian sekitar delapan hari.
“Di China seorang pasien bahkan meninggal dunia hanya dalam lima hari setelah didiagnosa positif terinfeksi Covid-19,” kata Profesor Park Eun-chol dari Yonsei University Medical School.
“Pada awalnya banyak pasien yang datang ke rumah sakit dalam kondisi kritis, tapi sekarang kami mampu membagi-baginya.”
Penelitian lain di China menyebutkan 3-10 persen pasien yang pulih dari Covid-19 telah kembali positif terjangkit virus mematikan tersebut beberapa hari kemudian.
Akibatnya, saat ini, banyak ahli kesehatan yang berupaya mengetahui apakah pasien yang sudah pulih akan dapat menularkan virus terhadap orang lain.
Selain itu, para ahli juga sedang berusaha mengetahui jika pasien yang sudah pulih memiliki daya tahan tubuh baru untuk menangkal Covid-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: