Rusia VS Corona: Awalnya Terlalu Santai, Akhirnya Taktik Ini yang Rusia Jalankan
Selama berminggu-minggu, Rusia tampak seperti menghindari 'peluru' berbentuk virus corona. Meski pandemi itu merebak di perbatasan China-Rusia, negara yang dipimpin Vladimir Putin itu hanya melaporkan tujuh kasus per Selasa (10/3/2020). Namun, angka itu tiba-tiba melonjak 16 hari kemudian.
Per Kamis (26/3/2020), Rusia mencatatkan 840 kasus infeksi corona dengan 799 kasus yang masih aktif. Sementara, 38 pasien dinyatakan sembuh dan 3 lainnya meninggal dunia. Artinya, tingkat kematian di Rusia berada di angka 0,3% untuk saat ini.
Dari pantauanĀ Warta Ekonomi terhadap data pemetaan sebaran COVID-19 di Rusia, kurva kasus infeksi corona di Rusia mulai meningkat sejak Kamis (12/3/2020). Kemudian, lonjakan kasus terjadi mulai Minggu (15/3/2020).
Baca Juga: 5 Negara dengan Angka Kematian Tertinggi Akibat Corona, Nomor 1 Bukan China!
Pusat Wabah dan Strategi Penanganan Pemerintah
Sekitar 2/3 kasus infeksi corona di Rusia berasal dari Moskow. Bahkan, kasus pneumonia di Moskow melonjak 37% pada Januari 2020 dibandingkan dengan Januari 2019 berdasarkan data Badan Statistik Rusia.
Dewan Koordinasi Coronavirus Rusia juga menyebut, ada sekitar 112 ribu orang yang mengarantina diri sendiri di rumah karena sejak awal Februari, RS mulai dipenuhi oleh pasien dan ODP corona.
"COVID-19 pasti merupakan salah satu faktor dari lonjakan itu," kata Kepala Serikat Buruh Aliansi Dokter Rusia, Anastasia Vasilyeva, dilansir dari Sciencemag.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: