Vendor telekomunikasi asal China, Huawei Technologies, memiliki ide baru untuk bertarung dalam persaingan global di 2020. Huawei berharap aplikasi dan layanan Google akan tersedia melalui app store-nya sendiri.
"Kami berharap layanan Google dapat tersedia melalui AppGallery kami, seperti halnya layanan Google tersedia melalui App Store Apple," kata Eric Xu, Rotating Chairman Huawei Technologies seperti dilansir dari CNBC, Selasa (31/3/2020).
Tahun lalu Huawei dimasukkan ke dalam daftar hitam AS yang dikenal sebagai Entity List, yang membatasi perusahaan Amerika untuk melakukan bisnis dengan perusahaan telekomunikasi China. Google terpaksa berhenti melisensikan sistem operasi Android mobile-nya ke Huawei.
Baca Juga: Pendapatannya Naik Dikit, Huawei Salahkan AS
Dua smartphone andalannya, Mate 30 dan P40, dirilis tanpa aplikasi Google berlisensi. Itu berarti bahwa layanan seperti Gmail atau Google Maps tidak diinstal sebelumnya pada perangkat.
Ini bukan masalah besar bagi Huawei di China di mana layanan Google diblokir dan konsumen tidak benar-benar menggunakannya. Namun, di pasar internasional, pengguna Huawei telah menggunakan versi berlisensi penuh di Android.
Dilansir dari CNBC, daftar hitam menyebabkan pemasukan perusahaan berkurang US$10 miliar pada divisi konsumen Huawei pada 2019, menurut Eric Xu.
Huawei meluncurkan sistem operasinya sendiri yang disebut HarmonyOS tahun lalu, yang katanya, dapat bekerja di beberapa perangkat, seperti TV dan smartphone. Tetapi masih belum menempatkan sistem operasi itu di salah satu handset sendiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: