Sebagai gantinya, P40 yang baru-baru ini diluncurkan menggunakan sistem yang disebut Android versi open source yang dimuat dengan AppGallery, toko aplikasi milik Huawei. Tidak ada Google Play Store di dalamnya.
Ada sangat sedikit aplikasi utama di toko Huawei dan tidak ada nama-nama terkenal, seperti Facebook dan Instagram.
Sejak daftar hitam Mei lalu, Huawei menyatakan bahwa ia masih ingin menggunakan Google dan semua layanannya di smartphone-nya. Tetapi lantaran masa depan yang tidak jelas, Xu menyarankan strategi yang berbeda.
Baca Juga: Microsoft Kenalkan Layanan Terbarunya, Microsoft 365
Aplikasi Google tersedia melalui Apple App Store, meskipun perangkatnya menjalankan sistem operasi yang berbeda.
Saran dari Xu adalah salah satu yang akan memungkinkan pengguna Huawei di luar China untuk mendapatkan akses ke aplikasi yang mereka andalkan tanpa perusahaan China harus menjalankan seluruh versi Android berlisensi. Ini adalah ide baru dari perusahaan, yang menurut para analis, bisa menjadi sangat penting jika Huawei ingin menemukan kesuksesan lebih lanjut di luar negeri.
"Saya selalu berpendapat bahwa meskipun Huawei bisa mendapatkan sebagian besar pengembang besar di AppGallery di tahun-tahun mendatang, masih ada satu pengembang penting yang aplikasinya akan hilang: Google," kata Bryan Ma, wakil presiden riset perangkat di IDC.
"Jadi, jika Huawei benar-benar bisa mendapatkan Google di papan, maka itu akan menjadi tonggak penting," pungkas Bryan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: