Lagi Patroli di Teluk Persia, Kapal Perang AS Dikepung Jarak dekat Oleh Belasan Kapal AS
Sedikitnya 11 kapal Iran mengepung beberapa kapal perang Amerika Serikat (AS) yang sedang patroli keamanan maritim di Teluk Persia pada Rabu. Angkatan Laut Amerika menuduh kapal-kapal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) melakukan tindakan yang mengancam dan tidak aman.
Armada Kelima AS pada Kamis (16/4/2020) mengonfirmasi kejadian itu. Menurut pernyataan armada yang berbasis di Bahrain tersebut manuver 11 kapal Iran sudah melecehkan, berbahaya dan provokatif.
Baca Juga: Iran Diminta Bertanggung Jawab atas Penangkapan Kapal Tanker Hong Kong
Armada Kelima juga merilis rekaman video kejadian itu. Dalam rekaman tersebut terlihat beberapa kapal IRGC yang berukuran lebih kecil mengerumuni kapal-kapal perang Amerika dalam jarak 10 yard atau 9,1 meter.
"Kapal Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran melakukan tindakan tidak aman dan tidak profesional terhadap kapal-kapal militer AS dengan melintasi busur dan buritan kapal dalam jarak dekat saat beroperasi di perairan internasional Teluk Arab Utara," bunyi pernyataan Armada Kelima AS yang dikutip SINDOnews.com dari akun Twitter-nya, @US5thFleet.
Militer Amerika tersebut menegaskan bahwa kapal-kapal perangnya di Teluk Persia hanya melakukan operasi interoperabilitas bersama dalam mendukung keamanan maritim.
Menurut Armada Kelima Amerika, keenam kapal AS—termasuk beberapa kapal perang Angkatan Laut dan kapal cutter Coast Guard (Penjaga Pantai)—sedang melakukan operasi integrasi dengan pesawat Angkatan Darat di perairan internasional pada saat kejadian. Namun, pada satu kesempatan, kapal-kapal Iran datang dalam jarak 10 yard dari kapal cutter Coast Guard AS.
Setelah sekitar satu jam, setelah beberapa peringatan melalui radio bridge-to-bridge, bunyi ledakan dari klakson kapal dan penggunaan perangkat kebisingan akustik jarak jauh, kapal-kapal Iran pergi.
Teheran selama ini memandang kehadiran kapal-kapal militer AS yang terus berkembang sebagai tindakan provokatif dan mengancam. Menurut Iran, itu hanya sebagai cara Amerika untuk menegakkan kampanye sanksi "tekanan maksimum" untuk memangkas ekspor minyak Iran hingga nol.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: