Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Sih Mati Satu Tumbuh Seribu: Jual First REIT Rp850 M, Lippo Karawaci Kuasai 2 Emiten Sekaligus!

Ini Sih Mati Satu Tumbuh Seribu: Jual First REIT Rp850 M, Lippo Karawaci Kuasai 2 Emiten Sekaligus! Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) resmi melepas kepemilikan saham pada bisnis noninti, yakni First REIT pada Februari 2020. Melalui divestasi 10,5% saham First REIT, LPKR mengantongi dana lebih dari Rp850 miliar. Umpama peribahasa mati satu tumbuh seribu, hasil dari pelepasan First REIT langsung dibelanjakan LPKR untuk menambah kepemilikan saham dalam dua emiten sekaligus.

Baca Juga: Corona Kembali Makan Korban: Hotel Fitra Terpaksa Tutup Akibat Nihil Pendapatan, Nasib Pekerjanya...

CEO LPKR, John Riady, menyebutkan bahwa dua emiten tersebuta tidak lain adalah PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Diakuinya, LPKR membeli sejumlah 70 juta saham SILO dengan harga rata-rata Rp5.779 per saham. Dengan begitu, kepemilikan saham LPKR dalam SILO meningkat dari 4,3% menjadi 55,4%.

Sementara itu, LPKR juga membeli 80 juta saham LPCK dengan nilai transaksi rata-rata Rp600 per saham. Porsi kepemilikan saham LPKR dalam LPCK pun meningkat drastis dari 3,0% menjadi 84%. 

Baca Juga: Revisi PP 99/2012 Disahkan, 22 Koruptor Berpotensi Bebas: Ada Papa Setnov hingga Eks Bos Lippo

Manajemen LPKR mengatakan, kedua akuisisi saham diselesaikan dalam dua transaksi yang terpisah masing-masing selama empat minggu terakhir. Kedua transaksi tersebut dibiayai dengan kelebihan dana tunai yang dihasilkan dari divestasi kepemilikan First REIT dan total pengeluaran dana tunai tersbeut sebesar Rp452,5 miliar. 

"LPKR tetap konsiten dalam menjalankan rencana bisnisnya untuk fokus pada bisnis properti dan layanan kesehatan sebagai bisnis inti kami. Pada masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, analisa kami secara interal menunjukkan bahwa tindakan yang paling bijaksana adalah menghemat dana tunai atau sedikit demi sedikit meningkatkan kepemilikan kami di anak-anak perusahaan bisnis utama kami," tegas John Riady, Jakarta, Kamis (16/04/2020).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: