Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Kementerian Keuangan mencatat pendapatan negara hingga akhir Maret 2020 lalu tercatat mencapai Rp375,9 triliun atau 16,8% dari target APBN 2020. Jumlahnya lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 7,7%.
"Pertumbuhan pendapatan ini murni bukan basis ekonomi, tetapi lebih kepada pergeseran dividen dari BUMN sehingga muncul dalam PNPB. Bank-bank BUMN kita melakukan RUPS lebih awal dan kemudian membayarkan dividennya bulan Maret ini. Hal inilah yang membuat pendapatan negara kelihatan meolanjak," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ada Usaha Untung saat Wabah Corona, Apa Saja?
Menurut Sri Mulyani, pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak yang sebesar Rp279,9 triliun atau 15% dari target APBN 2020. "Tumbuh 0,4% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp278,7 triliun. Jadi, hampir sama atau flat," tambahnya.
Adapun realiasi belanja negara sampai akhir Maret, kata Sri Mulyani, tercatat telah mencapai Rp452,4 triliun atau 17,8% dari total proyeksi belanja tahun ini. Angka realisasi itu tumbuh tipis 0,1% dibanding tahun sebelumnya.
Rinciannya belanja kementerian/lembaga hingga periode tersebut sebesar Rp143 triliun dan belanja nonkementrian/lembaga sebesar Rp134,9 triliiun, tumbuh 2,2% dibanding periode sama tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum