Industri dalam negeri disebut mampu memproduksi alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis dalam jumlah banyak di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Tetapi hingga kini masalah kelangkaan APD masih sering terdengar.
APD dibutuhkan oleh tim medis dan dokter agar tidak ikut terpapar Covid-19 saat merawat pasien. Juga untuk melakukan penguburan jenazah, sesuai protokol organisasi kesehatan dunia, WHO.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sebelumnya menyebut ada puluhan industri dalam negeri yang bisa memproduksi APD. Bahkan, ada yang mengekspor untuk negara-negara lain yang memang sangat membutuhkannya juga, seperti Indonesia.
Baca Juga: Covid-19 Gerogoti RI, Pembangunan Pabrik Manufaktur Hyundai Tak Terhenti
Dalam rapat kabinet terakhir, Presiden Jokowi meminta jajaran kementerian untuk mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri. Artinya, ekspor APD tetap dilakukan ke negara-negara lain, tetapi kebutuhan dalam negeri juga diutamakan. Menteri Keuangan Sri Mulyani kemudian mempertegas itu.
Menyikapi sikap pemerintah itu, sejumlah kalangan menilai perlu untuk dipertimbangkan ulang akan keputusan tetap ekspor APD. Mengingat kebutuhan dalam negeri juga masih sangat banyak.
"Inikan suasana darurat. Covid-19 ini telah resmi dinyatakan sebagai bencana nasional. Karena itu, seluruh upaya harus dikerahkan untuk mengatasinya. Termasuk dari sisi pemenuhan kebutuhan APD untuk tenaga kesehatan," kata Wakil Ketua Fraksi PAN DPR Saleh P Daulay, dalam siaran persnya yang diterima, Jumat (17/4/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti