Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor sebesar 47,95 persen atau sekitar 9.358 kali untuk periode Januari–Maret 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sekitar 6.325 kali. Peningkatan tersebut khususnya terjadi pada komoditas subsektor perkebunan seperti kopi dan minyak sawit, produk hortikultura, dan tanaman pangan lainnya.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, mengatakan, "Ekspor merupakan motor penggerak ekonomi, kita tidak boleh berhenti. Dengan keterbatasan gerak untuk kewaspadaan penyebaran Covid-19, kita harus kerahkan segala upaya dari hulu hingga hilir agar ekspor tetap berlangsung."
Baca Juga: Gapki: Pasokan Minyak Sawit Cukup Hingga Lebaran
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi, mengungkapkan bahwa terdapat beberapa komoditas pertanian asal Jawa Timur yang melesat tajam pada periode Januari–Maret 2020. Salah satunya adalah minyak sawit dengan total volume sebanyak 230,8 ribu ton atau setara nilai ekonomi Rp2,7 triliun.
Tercatat, terdapat sebanyak 76 negara yang menjadi pasar ekspor komoditas unggulan ini di antaranya Singapura, Mikronesia, Sinegal, Yunani, hingga Rusia. Beberapa jenis produk pertanian asal Jawa Timur tersebut diekspor melalui Pelabuhan Laut Tanjung Perak dan Bandar Udara Juanda yang menjadi pintu utama ekspor baik bagi Jawa Timur serta sebagian wilayah timur Tanah Air lainnya yang belum memiliki fasilitas ekspor langsung.
Saat ini, Barantan terus melakukan perbaikan sistem perkarantinaan, antara lain berupa sinkronisasi dan pertukaran data sertifikasi antar otoritas karantina negara mitra dagang dengan tujuan agar akseptabilitas produk pertanian yang diekspor meningkat, digitalisasi layanan, serta meningkatan sarana, prasarana, dan SDM perkarantinaan.
Lebih lanjut Jamil mengatakan, "Karpet merah bagi pelaku usaha, khususnya eksportir siap kami berikan. Hal ini menjadi penting, selain untuk meningkatkan kesejahteraan petani selaku produsen dengan nilai tambah yang didapat, juga untuk menambah devisa kita."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum