Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mundurnya Belva Devara dari Staf Khusus Presiden dan Respons Jokowi

Mundurnya Belva Devara dari Staf Khusus Presiden dan Respons Jokowi Kredit Foto: Antara/NZ
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah polemik Ruangguru sebagai salah satu aplikator dalam program Kartu Prakerja, CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, akhirnya resmi mengajukan pengunduran diri sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Belva memublikasikan surat terbuka pengunduran dirinya dalam akun Instagram miliknya yang telah terverifikasi pada Selasa (21/4/2020).

Baca Juga: Belva Devara, Sang CEO Ruangguru, Mengundurkan Diri dari Jabatan Staf Khusus Presiden

"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020 dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belvara, Selasa (21/4/2020).

Seperti diketahui, program kartu Prakerja pemerintah yang menyedot anggaran mencapai Rp20 triliun sempat menuai polemik karena ikutnya startup Ruangguru sebagai salah satu mitranya. Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, misalnya, mengingatkan pemerintah agar tak menjadikan program Kartu Prakerja menjadi lahan proyek rekanan yang dekat dengan lingkaran Istana.

"Siapa pun pengelolanya harus bertanggung jawab dunia akhirat dalam pengelolaan kartu ini secara transparan, adil, dan merata," kata dia.

Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay juga menyoal keterlibatan Ruangguru sebagai penyedia layanan pelatihan dalam program Kartu Prakerja. Sebagai staf khusus Jokowi, Adamas Belva Syah Devara yang merupakan CEO Ruangguru berpotensi memunculkan konflik kepentingan.

"Ruangguru ini kan diketahui adalah milik salah seorang staf khusus presiden. Dan sekarang banyak dipertanyakan oleh masyarakat. Apakah startup Ruangguru ini sudah mengikuti seleksi sebelumnya? Atau ditetapkan saja oleh PMO (project management officer)?" kata Saleh beberapa waktu lalu.

Sebagaimana disebutkan pemerintah, setiap pelatihan kerja yang dilakukan, pemerintah menyiapkan 3,55 juta per orang. Dari 3,55 juta itu, 1 juta di antaranya akan dipergunakan untuk biaya pelatihan. Kelihatannya, lembaga pelatihan yang diajak bekerja sama akan mendapatkan insentif dari yang 1 juta tersebut.

Menurut Saleh, beberapa hal layak diperhatikan dalam program ini, antara lain, soal kepesertaan, proses seleksi, persebaran kepesertaan, metode pelatihan, lembaga pelatihan, dan link and match-nya dengan dunia usaha. Dari sekian banyak hal yang perlu diperhatikan tersebut, menurut dia, keberadaan lembaga pelatihan perlu disoroti secara serius.

Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan program Kartu Prakerja terletak pada lembaga pelatihan yang diajak kerja sama. Maka itu, pemerintah diharapkan lebih terbuka dalam menjelaskan alasan-alasan pemilihan suatu lembaga yang direkrut.

"Termasuk keterlibatan lembaga Ruangguru. Ini penting sebab harapan masyarakat agar program ini berhasil sangat besar," kata Saleh.

Respons Jokowi

Presiden Jokowi menyatakan memahami dan menerima alasan pengunduran diri CEO Ruang Guru, Belva Devara, dari Staf Khusus Presiden. Hal ini disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang membenarkan bahwa pihak istana telah menerima surat resmi pengunduran diri Belva pada akhir pekan lalu.

"Presiden Joko Widodo menerima pengunduran diri Adamas Belva Syah Devara dan memahami alasan pengunduran dirinya itu," ujar Pramono, Selasa (21/4/2020).

Presiden Jokowi, ujar Pramono, sejak awal ingin keterlibatan anak muda seperti Belva dalam pemerintahan. Jokowi disebut ingin ada kontribusi berupa gagasan-gagasan inovatif dan kreatif dari para stafsus milenial tersebut.

"Sekaligus memberikan ruang belajar bagi anak-anak muda terkait tata kelola pemerintahan," jelasnya.

Terkait pro-kontra mengenai keikutsertaan Ruangguru sebagai mitra program Kartu Prakerja, Pramono menegaskan bahwa proses verifikasi sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku. Ia pun menjamin tidak ada keterlibatan Belva yang memunculkan konflik kepentingan antara porsinya sebagai CEO Ruangguru dan stafsus Presiden.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: