Pandemi Covid-19 di Indonesia sepertinya belum akan berakhir. Kurva kasus Covid-19 Indonesia masih meningkat curam dengan peningkatan kasus lebih dari 300 kasus setiap hari. Selain itu, tingkat case fatality rate (CFR) Indonesia masih yang tertinggi di Asia.
Berdasarkan update data Kementerian Kesehatan RI, pada 22 April 2020 sudah tercatat sebanyak 7.418 kasus infeksi Covid-19 yang sudah tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Beberapa lembaga turut memprediksi puncak Covid-19 yang mewabah di Indonesia, misalnya BIN memprediksi puncaknya pada Juli 2020. Para peneliti dari ITB memprediksi puncaknya pada Juni 2020, sedangkan para peneliti dari FKM UI dan Statistik UGM memperkirakan puncak terjadi pada pertengahan April 2020.
Baca Juga: Kolaborasi Anak Bangsa Penerima SATU Indonesia Awards Lawan Covid-19
Berdasarkan prediksi tersebut, artinya virus Corona masih akan mengintai Indonesia hingga beberapa bulan ke depan dan berpotensi menelan korban jiwa lebih banyak lagi.
Untuk melandaikan kurva kasus Covid-19 di Indonesia, masyarakat Indonesia harus meningkatkan awareness (kesadaran) untuk menjaga higenitas dan kesehatan agar terhindar dari tertularnya virus Corona.
Tidak hanya dilakukan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun, tetapi juga diiringi dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang mengandung vitamin dan mineral.
Produk makanan yang mengandung vitamin, mineral, serat, protein, dan antioksidan yang tinggi mampu meningkatkan sistem imun tubuh dan daya tahan tubuh sehingga dapat meminimalisasi tertularnya virus dan penyakit berbahaya. Sistem imun yang baik juga dipercaya sebagai obat mujarab yang dapat menyembuhkan Covid-19 karena penyakit ini tergolong sebagai self-healing disease.
Mengutip laporan Palm Oil Indonesia, Nutrisionist (ahli nutrisi) menyarankan konsumsi produk makanan yang mengandung vitamin A dan E untuk mencegah Covid-19. Kedua vitamin tersebutĀ dianggap mampu meningkatkan sistem imun tubuh serta menghasilkan antibodi.
Kedua vitamin tersebut dapat ditemui dalam minyak kelapa sawit yang dikonsumsi baik dalam bentuk minyak goreng sawit maupun produk pangan lainnya, seperti margarin.
Minyak sawit kaya akan betakaroten sebagai antioksidan dan prekusor vitamin A sehingga menjadi komponen penting untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Kandungan vitamin A pada minyak sawit, bahkan lebih banyak dibandingkan sayur dan buah lain.
Baca Juga: Deretan Gejala Covid-19 Ini Sering Terabaikan: dari Kelelahan hingga Sakit Perut
Dalam setiap volume yang sama, minyak sawit mengandung vitamin A sebanyak 15 kali lebih banyak dibandingkan kandungan vitamin A wortel. Jika dibandingkan dengan kandungan vitamin A yang terdapat pada pisang, kandungan vitamin A minyak sawit hampir 100 kali lipat lebih besar.
Minyak sawit juga mengandung vitamin E yang besar. Kandungan vitamin E pada minyak sawit mencapai 1.172 ppm, atau paling tinggi dibandingkan minyak nabati lain seperti minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, danĀ minyak jagung.
Penelitian Man dan Haryati tahun 1997 menunjukkan bahwa vitamin E dalam minyak sawit mengandung 20 persen tocopherols dan 80 persen tocotrienols yang berfungsi sebagai antioksidan.
Kandungan antioksidan tersebut berfungsi untuk memelihara daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan kulit. Tidak hanya itu, kandungan antioksidan dalam minyak sawit juga dapat mempertahankan fungsi membran sel dan menjaga pembuluh darah agar terhindar dari kerusakan akibat virus corona yang menyerang sel darah dan merusak pembuluh darah.
Potensi vitamin yang begitu besar menjadikan minyak sawit sebagai 'pabrik biologis' vitamin A dan E yang mampu meningkatkan sistem imun dan membantu tubuh terhindar dari Covid-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti