Bank Indonesia (BI) meyakini penurunan harga minyak dunia yang sangat signifikan akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Sebagaimana diketahui, kemarin harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei anjlok hingga ke level minus US$37,63 per barel. Kondisi ini merupakan kali pertama dalam sejarah harga minyak mentah dunia jatuh ke zona negatif.
Baca Juga: Apa Itu Minyak Dubai Crude?
Tanda minus untuk kontrak pengiriman Mei tersebut mengindikasikan bahwa pemegang kontrak pengiriman dapat memberikan minyak secara cuma-cuma kepada yang berminat, bahkan sampai membayar orang agar bersedia mengambil minyak karena kapasitas di storage yang sudah penuh.
"Harga minyak dunia secara neto dampaknya positif baik dari sisi ekonomi dan moneter. Kalau dari sisi moneter, kita ini pengimpor minyak jadi dengan harga murah akan mengurangi defisit neraca dagang maupun defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/ CAD)," ujar Perry di Jakarta.
Sementara dari sisi fiskal, lanjut Perry, secara keseluruhan juga akan lebih positif. "Kalau dari sisi fiskal, Bu Menteri (Menteri Keuangan) yang lebih punya otoritas, tapi berkaitan (harga minyak turun) pajak minyak akan turun tapi subsidi minyak (pemerintah) juga akan turun," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum