Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Lanjutnya, ia menjelaskan di dalam menjalankan agama, selain umat melaksanakan kegiatan ritual keagamaan kepada Tuhan, juga harus menjaga harmoni dan saling menyelamatkan di antara manusia.
“Bisa dikirim melalui online kalau kita punya sesuatu yang harus disedekahkan tidak harus berkumpul dalam buka bersama,” ujarnya.
Namun, kendati harus jaga jarak, silaturahmi tetap bisa terjaga melalui jaringan komunikasi dan virtual.
“Saya kira sekarang memang harus diubah itu, merasa kurang enak karena kebiasaannya tidak begitu ya kita harus maklumi dulu. Artinya harus terima itu sebagai fakta, mudah-mudahan cepat berlalu. Agar ini bisa cepat berlalu kita taati dululah aturan-aturan untuk memutus mata rantai covid-19 ini,” tutur Mahfud.
Lebih lanjut, ia mengharapkan tokoh-tokoh agama, lurah dan camat memberikan pengertian kepada warga agar shalat tarawih bersama ditiadakan dulu karena shalat tarawih itu bersifat sunah sedangkan menghindari penyakit itu bersifat wajib.
“Haram kalau kita melawan penyakit yang sudah jelas-jelas cara bekerjanya penyakit seperti itu kok masih didatangi itu hanya karena keperluan yang sunah,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil