Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Cuan Melambat, Niat Huawei Rilis Jaringan 5G di Eropa Pun Tertunda
Pertumbuhan Huawei mesti terhenti pada tiga bulan pertama 2020, ketika wabah virus corona menghantam China. Kali ini, rencana peluncuran jaringan 5G perusahaan besutan Ren Zhengfei itu tampaknya juga berantakan.
Perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu melaporkan pendapatan kuartal pertama seilai 25,7 miliar dolar AS (sekitar Rp551,4 T), hanya meningkat 1,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Padahal, pertumbuhan pada Januari-Maret 2019 mencapai 39%.
Yang terkena dampak bukan hanya pendapatan, melainkan juga rencana peluncuran jaringan 5G di Eropa. "Pembatasan terkait COVID-19 memengaruhi rantai pasokan kami," kata Huawei, dikutip dari CNN Internasional, Selasa (28/4/2020).
Baca Juga: Di Tengah Corona, Startup Pembayaran Digital Ini Gelar IPO, Segini Jumlah Saham yang Dilepas
Perlu diketahui, wabah corona telah melahirkan pembatasan perjalanan dari China ke seluruh belahan dunia, seperti beberapa negara bagian Amerika Serikat, mayoritas negara di Eropa, dan Jepang yang kini menghadapi lonjakan kasus.
Perusahaan menambahkan, "untuk itu, kami sedang bekerja sama dengan jaringan pemasok untuk mengatasi tantangan berat dalam produksi, lalu melanjutkan operasional."
Peluncuran 5G global terhambat karena beredarnya dugaan hubungan antara 5G dan COVID-19, yang kemudian disebut sebagai teori konspirasi palsu. Begitu pula dengan pembangunan jaringan 5G Huawei di Eropa.
"Pembangunan jaringan 5G di Eropa pasti akan tertunda, kami tidak tahu berapa lama," kata Juru Bicara Huawei, Evita Cao.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: