Menurutnya, ada kepemimpinan ayng tidak kuat karena terbukti wabah ini bisa mencapai angka kritis lebih 5.000 kasus positif.
Ia juga menilai, kemarahan publik kepada kebijakan pemerintah pusat yang tidak bisa menangani persoalan Covid-19 sangat mengkhawatirkan.
Ia mengungkapkan, pemimpin-pemimpin yang sukses menangani Covid-19 adalah mereka yang memiliki kepemimpinan yang kuat, strong leadership, tidak peduli apakah sistem pemerintahannya otoriter atau demokrasi. Kedua, pemimpin yang memiliki ethics of care.
“Di dalam keadaan lake of legitimacy, maka social unrest akan terjadi,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: