Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah padat yang berasal dari pengolahan TBS (tandan buah segar) di pabrik sawit. Setiap pengolahan 1 ton TBS akan menghasilkan 22–23 persen atau sekitar 220–230 kg TKKS.
Apabila dalam industri sawit dengan kapasitas pengolahan 100 ton/jam dan waktu operasi selama 1 jam, akan dihasilkan sebanyak 23 ton TKKS. Potensi TKKS yang sangat besar tersebut jika dimanfaatkan dan diolah menjadi berbagai jenis produk turunan tentunya akan bernilai ekonomi tinggi.
Baca Juga: Petani Sawit Kesulitan Akses Pangan saat Pandemi Covid-19
Peneliti sekaligus pengajar pada Departemen Fisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor (IPB), Siti Nikmatin, telah berhasil memanfaatkan serat dari tandan kelapa sawit menjadi helm motor. Siti menjelaskan bahwa dalam pembuatan helm berbasis TKKS ini digunakan partikel mikro yang kemudian dicampurkan dengan polymer serta bahan aditif untuk menghasilkan cangkang helm.
Penelitian yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan didukung oleh IPB dan Litbang Dikti ini berhasil membuat purwarupa serta produk akhir yang sudah berhasil melalui uji Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk helm motor biasa sehingga sudah dapat dipasarkan.
Siti menambahkan, helm buatannya tersebut memiliki daya serap energi benturan yang lebih besar dari yang dimiliki helm umumnya di pasaran yang dibuat hanya dengan menggunakan polymer. Helm berbasis TKKS ini sudah diproduksi sekitar 5.000–7.000 pcs. Namun, penjualannya masih terbatas pameran atau kegiatan edukatif seperti seminar baik lokal maupun internasional.
Lebih lanjut Siti mengatakan, "Harapan saya pemerintah dapat membantu pemasaran produk nasional ini. Produksi helm ini tidak saja 80 persen mengandung komponen lokal dan dibuat oleh tenaga kerja lokal, tetapi juga menggunakan bahan mentah yang berasal dari limbah yang kemudian mampu memberikan nilai ekonomi lebih."
Tidak hanya diolah menjadi helm, TKKS tersebut juga dimanfaatkan untuk berbagai jenis produk lainnya seperti spare part motor dan mobil yang tidak dapat dijual satuan, perlu pembeli pada skala industrial.
"Kami terus melakukan penelitian untuk menemukan cara menyerap lebih banyak tandan kosong buah kelapa sawit," ujarnya.
Siti menambahkan bahwa ia kini sedang mencoba membuat rompi antiperluru dan sarana pelindung lainnya dari limbah sawit tersebut. Adanya inovasi produk dari limbah sawit tersebut akan makin membuka peluang untuk mendorong terbentuknya UKM-UKM baru yang mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum