Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Sebut Obat Remdesivir Kantongi Izin FDA, Seberapa Ampuh Sembuhkan Pasien Corona?

Trump Sebut Obat Remdesivir Kantongi Izin FDA, Seberapa Ampuh Sembuhkan Pasien Corona? Kredit Foto: IStock
Warta Ekonomi, Washington -

Badan Administrasi Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah memberikan persetujuan darurat penggunaan remdesivir, obat yang tampaknya membantu pasien Covid-19 pulih lebih cepat, dalam terapi terhadap penyebaran virus corona.

Dalam pernyataanya, FDA mengatakan bahwa obat yang diproduksi Gilead Science Inc. itu akan secara khusus diindikasikan untuk pasien yang dirawat di rumah sakit dengan "penyakit berat," seperti mereka yang mengalami masalah pernapasan yang membutuhkan oksigen tambahan atau ventilator.

Baca Juga: Global Happy Obat Corona Cespleng, Rupiah Buat Dolar AS dan Mata Uang Dunia Pusing Tujuh Keliling!

Diwartakan Reuters, pemberian izin itu diumumkan oleh Presiden Donald Trump dalam pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (1/5/2020), bersama dengan CEO Gilead Science, David O’ Leary dan Pimpinan FDA Stephen Hanh. 

FDA memberi persetujuan obat di bawah wewenang darurat untuk mempercepat izin obat-obatan eksperimental, tes dan produk medis lainnya kepada pasien selama krisis kesehatan masyarakat.

Langkah itu diambil FDA setelah hasil awal dari penelitian yang disponsori pemerintah menunjukkan bahwa remdesivir mempersingkat waktu untuk pemulihan pasien Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona, sebesar 31%, atau rata-rata empat hari, untuk pasien yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Jerman hingga Swedia Usulkan Tes Antibodi Buat Deteksi Corona, Pakar: Gak Bisa Diandalkan!

Penelitian yang dilakukan terhadap 1.063 pasien adalah tes obat terbesar dan paling ketat dan termasuk kelompok pembanding yang menerima perawatan biasa sehingga efek remdesivir dapat dievaluasi dengan ketat.

Mereka yang diberi obat dapat meninggalkan rumah sakit dalam 11 hari rata-rata dibandingkan 15 hari yang dibutuhkan mereka yang tidak diberikan remdesivir. Obat ini juga dapat membantu mencegah kematian, tetapi efeknya belum cukup besar untuk diketahui oleh para ilmuwan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: