Merasa Tertinggal, AS Keluarkan 'Senjata' Baru buat Saingi Kekuatan Militer China
Pada 5 Maret lalu Komandan Korps Marinir AS Jenderal David Berger menjelaskan pada Komite Angkatan Bersenjata Senat, unit-unit kecil Marinir yang bersenjatakan rudal dapat membantu Angkatan Laut meningkatkan kekuasaan mereka di lautan terutama di Pasifik Barat.
"Rudal Tomahawk salah satu alat yang membuat kami dapat melakukan itu," kata Jenderal Berger.
Tomahawk menjadi sangat terkenal setelah diluncurkan dalam Perang Teluk tahun 1991. Selama beberapa dekade rudal itu dibawa oleh kapal-kapal tempur AS dan digunakan untuk menyerang sasaran di darat.
Dalam kesaksiannya di Kongres salah satu komandan militer AS mengatakan sepanjang 2022 marinir AS akan melakukan ujicoba rudal jelajah yang akan digunakan dalam operasi pada tahun berikutnya.
Pada awalnya sejumlah rudal jelajah tidak akan mengubah keseimbangan kekuataan dunia. Tapi para pakar strategi AS mengatakan hal ini menjadi sinyal politik yang kuat Washington bersiap untuk berkompetisi dengan China dalam persenjataan besar.
Mereka mengatakan dalam bila senjata-senjata tersebut digabungkan dengan milik Jepang dan Taiwan maka dapat menjadi ancaman bagi China. Ancaman terbesar PLA adalah rudal jarak jauh anti-kapal yang kini memperkuat pesawat Angkatan Laut dan Udara AS.
"Amerika akan kembali kuat, pada tahun 2024 atau 2025 akan ada ancaman serius bagi PLA bahwa pengembangan militer mereka akan usang," kata mantan penasihat pertahanan Australia dan kini peneliti di lembaga think tank Center for Strategic and Budgetary Assessments, Ross Babbage.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: