Psikolog Intan Erlita mengatakan PHK pada masa pandemi ini akan terasa lebih berat karena bersamaan dengan masalah lain. Seperti harga-harga bahan makanan yang naik, adanya prediksi terjadinya krisis finansial, dan sulitnya lapangan pekerjaan. Akibatnya akan menimbulkan dampak psikologis seperti rasa putus asa yang lebih besar.
Padahal, tanpa PHK saja, hidup sekarang sudah makin sulit. Dengan kondisi tersebut, Intan menyebut PHK akan meningkatkan risiko buruk terhadap kesehatan mental seseorang. Kondisi tersebut dapat memicu rasa stres, mudah marah, termasuk tindakan bunuh diri.
"Seseorang yang terkena PHK biasanya akan semakin depresi karena memikirkan masalah finansial keluarga, apalagi di saat dirinya sudah tidak punya pekerjaan," kata Intan.
Apa solusinya? Menurut dia, mulailah melakukan refleksi diri. Refleksi ini setidaknya dapat membuat setiap orang yang terkena PHK bisa mengambil pembelajaran serta rencana dalam memperbaiki diri. Jika diambil sisi baiknya, anggaplah bahwa ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan refleksi diri dan mencari peluang baru.
Setelah itu berbagi cerita serta aktif bersosialisasi. Aktivitas ini akan membantu kesehatan mental. Selain dapat menjaga kontak sosial, bukan tidak mungkin ini dapat membuka peluang baru karena berdiskusi dengan teman atau pihak keluarga.
Ia mewanti-wanti agar tidak curhat di media sosial. Ada baiknya bercerita ke teman, keluarga, atau bahkan pasangan. Setelah itu menjernihkan pikiran dari hal-hal negatif. Buatlah perencanaan yang harus dilakukan usai terkena PHK dan tidak memiliki pekerjaan. Langkah awal yang bisa dilakukan yakni kembali mengelola keuangan dengan baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: