Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Udah Dilarang, Pemudik dari Bali Penuhi Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Udah Dilarang, Pemudik dari Bali Penuhi Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Pemudik turun dari KM Tidar yang sandar di dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Kamis (14/6). Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya mencatat sejak H-15 (31 Mei 2018) sampai H-2 (13 Juni 2018) jumlah penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak sebanyak 63.061 penumpang turun, 12.038 penumpang naik dan 3.776 penumpang lanjutan. | Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah larangan mudik saat pandemi COVID-19, jumlah penumpang kapal feri dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembarana, Bali yang tiba di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur membeludak, Minggu (17/5/2020). Mereka sebagian besar para perantau asal berbagai kota di Pulau Jawa yang merantau di Pulau Bali.

Ribuan pemudik yang mendarat di empat dermaga yang ada di Pelabuhan Ketapang ini didominasi penumpang pejalan kaki. Mereka pulang ke kampung halamannya untuk melaksanakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman, seperti di Banyuwangi, Jember, Situbondo, Probolinggo, Malang dan Surabaya. 

Baca Juga: Virus Corona Gak Kenal Lebaran, Anies Baswean: Mudik Virtual Saja

Berdasarkan data manifes pelabuhan ASDP Ketapang, diketahui telah terjadi lonjakan penumpang kapal feri dari Bali menuju Banyuwangi sejak 2 hari terakhir. Para penumpang yang menyeberang didaominasi penumpang pejalan kaki.

Tercatat sudah sebanyak 5.000 lebih penumpang dari Bali yang telah diseberangkan dan tiba di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi selama 2 hari terakhir. Sebagai langkap preventif memutus penyebaran virus Corona (COVID-19) maka semua pemudik diperiksa suhu tubuh bandannya dan harus melewati bilik desinfektan.

Bambang, salah satu penumpang kapal mengaku mudik bersama keluarganya. "Ini dari Bali, saya sama keluarga, mau pulang kampung ke Jember," ujarnya.

Sedangkan Wahid, penumpang kapal lainnya mengaku harus pulang karena sudah tidak punya kerjaan di Bali. "Ini dalam rangka karena sudah diberhentikan kerja, pulang kampung. Karena proyeknya sudah berhenti. Jadi diberhentikan," katanya.

Gelombang arus mudik dari Bali diperkirakan akan terus mengalir ke Pulau Jawa melalui pelabuhan Ketapang pada Minggu (17/5/2020) malam hingga pagi dengan puncaknya pada 23 Mei 2020 mendatagn

Sementara PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang mengoperasikan 32 armada kapal yang melayani jasa penyeberangan feri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: