Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mark Zuckerberg Khawatir Model Regulasi Internet China yang Super Ketat Ditiru Negara Lain

Mark Zuckerberg Khawatir Model Regulasi Internet China yang Super Ketat Ditiru Negara Lain Facebook's founder and CEO Mark Zuckerberg reacts as he speaks at the Viva Tech start-up and technology summit in Paris, France, May 24, 2018. | Kredit Foto: Reuters/Charles Platiau
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder Facebook Mark Zuckerberg khawatir dengan regulasi internet di negara China. Seperti sensor ketat negara tersebut. Tak hanya itu, ia juga khawatir negara lain akan meniru langkah China di internet.

Menurut Zuck, model regulasi internet di China sangat berbahaya. Ia menyinggung hal itu sangat berbeda dengan negara-negara Barat yang mengedepankan demokrasi dan keterbukaan.

Baca Juga: Nasib Koleksi Meme Mark Zuckerberg Usai Giphy Dicaplok Facebook Rp5,9 Triliun

Dilansir dari The Verge di Jakarta, Selasa (19/5/2020) hal tersebut ia ungkapkan dalam percakapan video dengan Komisaris Industri Uni Eropa Thierry Breton.

"Hanya untuk berterus terang akan hal itu, saya pikir ada model yang muncul dari negara-negara seperti China yang cenderung memiiki nilai yang sangat berbeda dari negara barat yang lebih demokratis," ungkap Zuckerberg.

Ia juga menambahkan bahwa negara barat dengan asas demokrasi punya kewenangan untuk memiliki kerangka kerja jelas terhadap privasi data.

"Kami memiliki tanggung jawab bersama untuk membantu mengembangkan ini," ungkapnya.

Dia pun menyarankan negara Barat harus mengantisipasi ekspansi model China itu dengan alternatif demokratis yang mereka punya. Regulasi internet ala Barat seharusnya menjadi standar di seluruh dunia.

Zuckerberg sendiri memuji Peraturan Perlindungan Data Umum yang dimiliki oleh Uni Eropa yang menerapkan perubahan untuk Facebook, Twitter, Google dan perusahaan internet lainnya dalam mengumpulkan data pengguna di eropa.

Ia menyebut bahwa kerjasama antar platform teknologi dan regulator harus ada dan tidak bisa dihindari. Ini adalah kesekian kali Zuckerberg melontarkan ketakutannya akan adopsi regulasi internet Tiongkok.

Ia membuat komentar serupa tahun lalu, degan menekankan pentingnya untuk tidak membiarkan Tiongkok menetapkan aturan internet. Komentar ini sempat membuat tegang Tiongkok dan Facebook, serta karyawan warga negara Tiongkok di Facebook.

Zuckerberg menyebut bahwa pesan kebebasan dalam berbicara akan dilihat sebagai hal yang baik oleh pemangku kebijakan secara global, melawang kebijakan internet otoriter yang dilakukan Tiongkok.

"Apakah itu internet yang kita inginkan?" kata Zuck sembari mengklaim bahwa perbedaan pandangan itulah yang membuat Facebook diblokir di sana.

Zuck mengkritik pula TikTok yang disebutnya patuh pada China lantaran menyensor konten mengenai demonstrasi Hong Kong. Kemudian dia membela mata uang digital Libra yang sedang banyak diawasi dan dipertanyakan, dengan argumen bahwa China bisa dominan tanpa pesaing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: