Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suplemen Minyak Sawit Merah: Pahlawan di Tengah Pandemi Covid-19

Suplemen Minyak Sawit Merah: Pahlawan di Tengah Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minyak goreng merupakan produk pangan berbasis kelapa sawit yang paling banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Minyak goreng sawit berasal dari bahan baku crude palm oil (CPO) yang telah melewati proses pemurnian (refining), pemucatan (bleaching), dan penghilangan bau (deodorized), sehingga CPO yang awalnya berwarna jingga pekat (kuning kemerahan) berubah menjadi jernih kuning keemasan.

Produsen minyak goreng sawit melakukan proses yang sedemikian rupa untuk memenuhi preferensi konsumen masyarakat Indonesia yang menginginkan warna jernih pada minyak goreng sawit.

Melansir laporan Palm Oil Indonesia, sebenarnya, dengan menghilangkan warna jingga kemerahan pada minyak sawit berarti kita juga telah menghilangkan 'harta berharga' yang terdapat dalam minyak sawit. Pigmen warna oranye dalam minyak sawit merupakan komponen yang membuat minyak sawit dinominasikan sebagai the world’s richest natural plant yang kaya akan betakaroten dan sumber provitamin A.

Baca Juga: Tahan Banting, Kinerja Industri Sawit Tak Terganggu Pandemi Covid-19

Kandungan betakaroten pada CPO mencapai 500-1.000 ppm atau lebih besar dibandingkan wortel, tomat atau pisang. Selain menjadi prekusor vitamin A dalam tubuh, betakaroten juga memiliki fungsi sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

Dengan kemampuannya tersebut, betakaroten mampu mencegah penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas seperti kanker, mencegah penuaan dini hingga meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Besarnya manfaat dari komponen betakaroten dalam pigmen warna oranye yang terkandung dalam minyak sawit (CPO) tersebut, sangat disayangkan jika komponen tersebut harus dihilangkan.

Oleh karena itu, beberapa tahun terakhir para peneliti teknologi pangan terus melakukan penelitian untuk memperoleh minyak sawit yang telah dihilangkan komponen pengotornya (seperti asam lemak bebas, gum, dan logam berat), tetapi tanpa merusak kandungan betakaroten yang bermanfaat. Hasil penelitian tersebut dinamakan dengan Red Palm Oil (RPO) atau Minyak Sawit Merah (MSM).

 

Inovasi RPO yang dihasilkan oleh para peneliti tersebut dapat langsung dikonsumsi seperti suplemen dalam bentuk kapsul atau cairan. Kandungan betakaroten dalam RPO masih cukup tinggi hingga mencapai 650 ppm.

Besarnya potensi betakaroten menjadikan RPO sebagai sumber vitamin A yang lebih efektif dan murah dibandingkan sumber vitamin A lainnya. Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai solusi untuk masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang, yakni kekurangan vitamin A (KVA).

Tidak hanya kaya akan betakaroten, RPO juga memiliki kandungan vitamin E yang besar. Salah satu penelitian yang ditulis oleh Nagendran et al, dan dipublikasikan di Food and Nutrition Bulletin tahun 2000 menunjukkan bahwa kandungan vitamin E dalam RPO sebesar 800 ppm yang terdiri dari 70 persen tocotrienols, di mana komponen tocotrienols memiliki peran penting untuk menghambat pertumbuhan kanker.

Baru-baru ini, Prof Sri Rahardjo, Guru Besar Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), melakuan penelitian mengenai Virgin Red Palm Oil (VRPO). Selain mengandung vitamin A dan E, minyak tersebut juga mengandung 42 persen asam palmitat (asam lemak jenuh) yang berfungsi menjaga dan melindungi kesehatan paru-paru.

Asam palmitat merupakan komponen utama yakni sekitar 60 persen dari senyawa fosfolipida yang melapisi dinding bagian dalam rongga alveoli paru-paru. Fosfolipida ini berfungsi sebagai surfaktan yang dapat memudahkan pertukaran gas (oksigen dan karbondioksida) dari rongga alveoli ke pembuluh darah atau sebaliknya.

Dikaitkan dengan pandemi Covid-19, konsumsi RPO diperlukan oleh tubuh. Kandungan vitamin A (betakaroten) dan vitamin E sebagai sumber antioksidan mampu meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh dan memproduksi antibodi yang kuat untuk melawan virus, termasuk Corona.

Baca Juga: Sempat Redup, Ekspor CPO di Sumut Kembali Cerah!

Asupan asam palmitat pada RPO juga memiliki kemampuan untuk menjaga ketersediaan asam palmitat dan fosfolipida sehingga proses pertukaran gas menjadi lancar kembali. Hal ini dibutuhkan, khususnya oleh pasien Covid-19 yang menderita kesulitan bernafas akibat virus Corona yang menyerang paru-paru dan sel-sel pada alveoli.

Sekali lagi, kelapa sawit dengan berbagai manfaat yang terkandung dalam RPO dapat hadir seperti pahlawan di tengah pandemi Covid-19.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: