Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muhammadiyah Tolak Ajakan Jokowi Soal...

Muhammadiyah Tolak Ajakan Jokowi Soal... Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi -

Pernyataan Presiden Jokowi tentang masyarakat harus mulai hidup berdamai dengan virus corona atau Covid-19 sampai ditemukannya vaksin corona ikut dikritik Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC). Mereka menyampaikan perbedaan sikap dengan Jokowi dan akan terus melawan virus corona.

Ketua MCCC, Agus Samsudin, menerangkan berdasarkan berbagai indikator, perkembangan wabah corona masih menunjukkan tren kenaikan mulai dari jumlah kasus hingga korban meninggal. Melihat kondisi tersebut, Agus menyebut harus ada upaya meningkatkan perlawanan terhadap penyebarannya.

"Kebijakan untuk mengendurkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pernyataan untuk berdamai dengan virus corona di saat seperti ini bukanlah suatu sikap yang tepat," kata Agus di Yogyakarta, belum lama ini.

Agus menuturkan di tengah pandemi virus corona ini, nasib para tenaga kesehatan dan warga masyarakat yang terpapar dipertaruhkan. Para tenaga kesehatan harus bertaruh nyawa menyelamatkan mereka yang terpapar Covid-19. Mereka harus dijaga agar dapat bekerja dengan baik.

"Sebagai wujud perlawanan terhadap penyebaran Covid-19, Muhammadiyah melalui jaringan strukturnya dari tingkat pusat hingga ranting terus melakukan berbagai upaya dalam rangka penanganan wabah Covid-19 di Indonesia," kata Agus.

Agus menyebut kebijakan penanganan Covid-19 dibuat di tingkat pimpinan pusat dan diterjemahkan dalam aksi di lapangan dengan ujung tombaknya berada di Pimpinan Cabang (PCM) dan Ranting Muhammadiyah (PRM), selain Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PP Muhammadiyah, Ahmad Norma Permata menuturkan cabang dan ranting Muhammadiyah mempunyai peran yang penting dalam kerja-kerja penanganan wabah Covid-19.

"Cabang dan rantinglah yang selama ini bersentuhan langsung dengan persoalan keseharian warga dan terhubung secara horisontal dengan struktur pemerintahan kecamatan, desa sampai RT-RW," ucap Ahmad.

Hingga saat ini Muhammadiyah sudah mengucurkan dana total Rp143.458.606.000 dengan jumlah penerima manfaat 2.322.922 jiwa. Mereka tersebar di 30 provinsi yang sudah membentuk struktur MCCC. Muhammadiyah terus berkomitmen untuk mendukung upaya pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: