Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta pegawai Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan Halal Bihalal dalam suasana Idulfitri secara virtual di Agriculture War Room (AWR) Kantor Pusat Kementan, Selasa (26/5/2020). Acara tersebut terhubung dengan 650 kanal kantor dan pegawai Kementan se-Indonesia.
Mentan SYL mengatakan bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Dalam perjalanannya, pasti pernah melakukan kesalahan dan kekeliruan. Idulfitri, menurutnya, adalah momentum untuk kembali fitrah, menjadi suci karena saling memaafkan satu dengan yang lain.
"Maaf menjadi penting. Kita melepaskan beban-beban kebencian, ganjalan. Makna itu mari kita hadirkan di hari fitri ini. Bukan hanya sekadar mengucapkan maaf, tapi kita mampu menyelesaikan secara proporsional, rasional, dan normatif," kata SYL.
Baca Juga: Galakkan Hidroponik, BPPSDMP Kementan Kunjungi Kebun Hidroponik Milik Petani Milenial
Halal Bihalal yang dilakukan secara online diakui SYL adalah pengalaman pertama baginya dan berbeda dengan tahun sebelumnya. Menurutnya, semua pihak harus bisa memetik substansi dan hikmah dari pandemi Covid-19.
"Kita bersyukur, dengan pandemi, keberadaan teknologi informasi, artificial intelegence, dan kecanggihan teknologi ini mampu mempertemukan kita semua. Kita harus bisa menyelamatkan kehidupan besok. Hari ini harus lebih baik dari yang kemarin," kata SYL.
Pada kesempatan itu, SYL mengingatkan jajaran Kementan untuk tidak menyandarkan sedikit pun pada importasi demi kemandirian bangsa. Urusan pangan 267 juta rakyat Indonesia tetap harus ditangani dengan baik.
"Impor memang bukan sesuatu yang diharamkan, tetapi tidak boleh kemandirian bangsa ini tersandera oleh itu. Kalau begitu, kita harus bekerja lebih keras. Petani harus dimotivasi dan tetap disemangati," ujarnya.
Karenanya Mentan meminta seluruh jajaran Kementan terus bersemangat dan tidak boleh mundur walau hanya setapak meski dalam kondisi terbatas seperti saat ini. Integritas pegawai harus melompat melebihi level yang ada saat ini dan tidak bekerja setengah hati.
"Mulai hari ini tancap gas. Tidak boleh berpikir dan bertindak biasa. Harus out of the box. Kita tidak boleh membiarkan bangsa yang besar ini terseok-seok," ujar SYL.
Menangani sektor pertanian, menurut SYL, tidak cukup hanya dengan pendekatan teknis. Menurutnya, social engineering agriculture juga dibutuhkan. Bekerja secara humanis dengan pendekatan hati, serta melalui empati.
Acara ramah tamah secara virtual ini diakhiri dengan ucapan permohonan maaf Mentan pada seluruh pegawai, utamanya bila dirinya pernah salah dan khilaf di tahun pertamanya di Kementan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: