Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Pelonggaran PSBB Hijaukan Saham Properti, Emiten Ini Ketiban Berkahnya

Isu Pelonggaran PSBB Hijaukan Saham Properti, Emiten Ini Ketiban Berkahnya Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks harga saham gabungan (IHSG) kini mulai rebound setelah sempat tertekan akibat Covid-19. Tak heran, sejumlah saham emiten properti mulai menghijau.

Saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) pada pekan kemarin, Jumat (29/5/2020), bertengger di Rp184,00 atau naik 8,88% dibanding penutupan sehari sebelumnya. Adapun pada Rabu (27/5/2020) LPKR masih di Rp150 per lembar saham.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai LPKR yang memiliki bisnis inti di sektor properti dan juga kesehatan akan memiliki kinerja positif dalam jangka panjang. Animo di kedua bisnis sektor itu memang cukup baik. Sektor kesehatan dianggap menarik karena merupakan segmen bisnis yang saat ini benar-benar dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga: Naik Double Digit, Segini Total Pendapatan Siloam Tahun Lalu

"Akan ada peluang kinerjanya bisa lebih baik," kata Sukarno.

Yang pasti, kesehatan emiten dengan proporsi recurring income yang besar menjadi kekuatan terbesar LPKR menghadapi ketidakpastian ekonomi. Asal bisa memaksimalkan apa yang menjadi target perusahaan dan memanfaatkan dengan baik kondisi penurunan suku bunga dan insentif lain yang ada, dalam jangka panjang kinerja akan tetap positif.

Sukarno juga menilai kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG bersifat technical rebound, bersifat jangka pendek dalam merespons pelonggaran PSBB. Pasar merespons positif dengan adanya isu pemberlakuan new normal, yang artinya ekonomi akan terbebas dari negatif.

"Indonesia termasuk bagian negara yang pulih lebih cepat setelah China akibat pendemi ini," ucap Sukarno, kepada media, Minggu (31/5/2020).

Dia menyampaikan bahwa capaian kinerja positif sejumlah emiten properti di 2019 tetap harus diihat secara komprehensif mengingat situasinya pasti terus positif jika tidak terjadi pandemi Covid-19. Kebijakan new normal diharapkan akan meningkatkan kembali kepercayaan investor sehingga kinerja emiten pun semakin positif.

 

Yang pasti, pelonggaran pembatasan sosial serta berlakunya kenormalan baru, akan menimbulkan optimisme dan memungkinkan kinerja operasional mal dan sektor properti berangsur pulih. Hal ini sejalan dengan membaiknya konsumsi masyarakat.

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: