Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Baik! Sudah 3 Juta Pasien Terinfeksi Corona Dinyatakan Sembuh

Kabar Baik! Sudah 3 Juta Pasien Terinfeksi Corona Dinyatakan Sembuh Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lebih dari tiga juta orang di dunia dinyatakan telah sembuh dari Covid-19. Meski begitu, belum ada tanda-tanda pandemi global ini akan berakhir.

Virus Corona baru, Covid-19, telah menyebar ke 216 negara dan teritori serta dua alat angkut internasional. Dinukil dari situs pemantau online, Worldometers.info, Rabu (3/6/2020), jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia tercatat 6.484.939 dengan total kematian mencapai 382.368 dan 3.010.483 dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Negara ASEAN Berlomba Ciptakan Vaksin Virus Corona, Seperti Apa Perkembangan Indonesia?

Amerika Serikat (AS) dan Brasil masih menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia. AS mencatat 1.881.205 kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi dan Brasil mencapai 558.237 kasus.

Sementara Rusia (423.741), Spanyol (287.012) dan Inggris (227.985) menggenapi susunan lima besar negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

AS dan Brasil juga termasuk dalam lima negara dengan angka kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia. AS berada di posisi teratas dengan 108.059, disusul oleh Inggris (39.369), Italia (33.530), Brasil (31.309) dan Prancis (28.940).

Sementara itu, obat antivirus remdesivir menjadi pilihan utama saat ini untuk mengobati pasien Covid-19. Remdesivir merupakan obat antivirus yang digunakan untuk melawan Ebola.

Sedangkan obat lain yang sedang diselidiki untuk virus korona termasuk obat malaria dan HIV, yakni hydroxychloroquine. Namun, penelitian itu telah dihentikan karena kekhawatiran akan aspek keselamatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan penangguhan sementara itu merupakan tindakan pencegahan, setelah sebuah studi medis baru-baru ini menemukan obat tersebut dapat meningkatkan risiko kematian dan komplikasi irama jantung.

Sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa China ternyata sempat menunda untuk merilis informasi penting virus Corona selama hari-hari awal wabah. Penundaan itu membuat para pejabat WHO frustasi, meskipun badan itu secara terbuka memuji China atas transparansinya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: