Negara ASEAN Berlomba Ciptakan Vaksin Virus Corona, Seperti Apa Perkembangan Indonesia?
Lima negara yang tergabung dalam Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), yakni Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia, berlomba menciptakan vaksin virus corona (Covid-19). Negara-negara ini ingin membuktikan tak sekadar sebagai pasar vaksin, tetapi juga bisa memproduksi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
Mereka juga ingin menawarkan solusi yang dibutuhkan untuk mengentaskan pandemi ini. Indonesia, Thailand, dan Vietnam menjadi negara yang terdepan dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Uni Eropa Gelontorkan Rp5,6 Triliun Atasi Covid-19 di Asean
Perusahaan farmasi Bionet-Asia bekerja sama dengan Pemerintah Negeri Gajah Putih dan sebuah universitas di Bangkok untuk mengembangkan vaksin tersebut. Pada bulan lalu telah vaksin telah diuji cobakan kepada monyet.
“Dalam kasus Covid-19, perlu upaya global untuk mempercepat eksperimen, uji coba, berbagai informasi, berbagai diagnosis, dan kenapa kita berada dalam posisi tersebut untuk bergerak cepat,” ucap CEO Bionet-Asia, Pham Hong Thai, kemarin. Uji coba terhadap binatang sejauh ini menunjukkan hasil menggembirakan.
Bionet Asia akan melakukan uji klinis terhadap manusia. Thailand tergolong sukses dalam menangani Covid-19 dengan hanya 3.082 kasus dan 57 kematian.
Mereka memberlakukan banyak pembatasan dan pengetatan wilayah untuk mempersempit penyebaran infeksi virus. Semua orang yang baru kembali dari luar negeri juga harus menjalani karantina.
Menteri Kesehatan Publik Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan, sangat penting bagi semua pihak untuk mengembangkan vaksin.
“Thailand memiliki sistem kesehatan yang baik dan pelayanan medis yang bagus. Itu akan mendapatkan perhatian dari wisatawan dan investor untuk membangun Thailand sebagai pusat kesehatan,” katanya.
Bagaimana dengan di Indonesia? Pada Mei silam Eijkman Institute for Molecular Biology melaksanakan persiapan untuk membuat vaksin Covid-19. Bahkan, Bio Farma diundang bergabung dalam apa yang disebut sebagai ”coalition for epidemic preparedness innovation”.
Perusahaan biofarmasi China juga berkolaborasi dalam proyek tersebut. Bio Farma merupakan perusahaan vaksin terbesar di Asia Tenggara dan mampu memproduksi dua miliar dosis vaksin setiap tahunnya.
"Ilmuwan Indonesia berusaha menyiapkan vaksin dalam waktu 12 bulan," demikian laporan ASEAN Today.
Indonesia juga mencari pendanaan penelitian vaksin tersebut untuk melakukan pengembangan lebih lanjut. Vietnam juga tidak kalah maju dalam urusan vaksin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto