Pemerintah beberapa waktu belakangan gencar mempersiapkan tatanan hidup normal baru atau new normal. Beberapa persiapan dan imbauan telah dilakukan, salah satunya yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan berkunjung ke Mall Summarecon Bekasi.
Kebijakan New Normal yang bakal diterapkan pemerintah ternyata mendapat sorotan dari berbagai pihak, salah satunya dari kalangan politisi. Anggota DPR RI, Fadli Zon pun menyoroti persoalan yang muncul jika diberlakukannya new normal.
"Secara umum, ada tiga persoalan kenapa wacana dan kebijakan new normal ini dianggap buruk. Pertama, otorisasi dan organisasi pengambilan keputusannya kacau."
Baca Juga: Era New Normal, Industri Makanan-Minuman Diprediksi Tumbuh 4%
"Pandemi ini oleh Pemerintah telah ditetapkan sebagai bencana nasional, di mana strategi yg dipilih untuk mengatasinya adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)," tulis Fadli di akun Twitternya.
Fadli menjelaskan, poin kedua adalah datanya misleading. Pemerintah mengklaim angka reproduksi Covid-19 Indonesia sudah berada di angka 1,09. "Dalam standar WHO, angka ini bisa dianggap terkendali," ucapnya.
Kemudian Fadli menuturkan, poin ketiga, basis datanya tak proporsional. "Mengutip data Worldometer, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia ternyata memiliki tingkat pengujian yg terburuk di antara negara-negara yg paling terpengaruh oleh COVID-19," ucap politisi Gerindra ini.
TIGA MASALAH DI BALIK KEBIJAKAN “NEW NORMAL” (a thread) #COVID19 #NewNormal
— Fadli Zon (@fadlizon) June 3, 2020
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti