Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Mau Ikut Campur Urusan India, China Tegas: Gak Perlu, Kami Baik-Baik Saja Tanpa Orang Ketiga!

AS Mau Ikut Campur Urusan India, China Tegas: Gak Perlu, Kami Baik-Baik Saja Tanpa Orang Ketiga! Kredit Foto: Redaksi 1
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hubungan antara India dan China yang sempat menegang kini dikonfirmasi mulai membaik. Para pimpinan militer senior dari masing-masing pihak pun dikatakan sudah menjalin komunikasi dengan hasil yang positif. 

Dilansir dari South China Morning Post, Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, mengonfirmasi pertemuan tersebut meski hingga saat ini kedua pihak masih menempatkan banyak pasukan di garis depan. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, yakni Zhao Lijian, mengatakan bahwa penempatan pasukan itu dilakukan dalam rangka mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional dengan tetap menjaga perdamaian dan stabilitas hubungan dengan India.

Baca Juga: Trump Kembali Menekan China: Dolar AS Masih Berjaya, Tapi Rupiah Tetap yang Terbaik!

"Saat ini komunikasi antara China dan India telah lancar dengan saluran yang berfungsi dengan baik," tegas Zhao, dikutip pada Kamis (4/06/2020).

Dalam kesempatan yang sama, Zhao tegas menolak campur tangan AS dalam urusan ini dan menyatakan bahwa mereka tak butuh orang ketiga untuk menyelesaikan sengketa, dalam hal ini adalah AS.

Baca Juga: Pemerintahan Trump Tolak Maskapai-maskapai China Terbang ke AS karena...

"Situasinya stabil dan dapat dikendalikan. Tidak perlu keterlibatan pihak ketiga," tegasnya lagi.

Sebagai pengingat, ketegangan antara India dan China  telah berlangsung lebih kurang selama sebulan terakhir. Pertempuran keduanya pun juga beberapa terjadi di sepanjang perbatasan Himalaya. Sebelumnya, India mengatakan bahwa pihaknya tak akan mundur dalam pertarungan melawan China di garis depan. 

Berkenaan dengan membaiknya situasi saat ini, para pengamat menyatakan optimismenya atas hasil negosiasi yang dilakukan oleh para pimpinan militer China dan India. 

"Penguatan pasukan dapat dipandang sebagai pencegah dan tawar-menawar dalam negosiasi yang akan datang. Bahkan, jika pembicaraan minggu ini tidak sepenuhnya menyelesaikannya, pembicaraan berikutnya akan terjadi karena selama bertahun-tahun kepemimpinan kedua negara jelas telah mengambil kebijakan untuk menekan kemungkinan bentrokan militer," kata seorang peneliti hubungan China dan Negara Asia Tenggara di Akademi Ilmu Sosial China, Sun Shihai. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: