Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi mengatakan di masa pandemi virus corona atau Covid-19 mengubah peta elektoral di pertarungan Kepala Daerah.
Ia mengatakan, seperti elektabilitas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang naik 2 persen dari 9,1 persen pada Februari 2020 menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.
"Ganjar menyalip elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies Baswedan di Februari 12 persen kemudian jadi 10 persen. Ridwan Kamil naik cukup tajam. Lantas yang naik sangat tajam undecided voters," katanya dalam diskusi virtual, Minggu (7/6/2020).
Baca Juga: Corona Belum Usai, Eh Anies Malah Pamer ke Forum Internasional
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak Lagi, Anies Ingatkan...
"Sementara, elektabilitas Ridwan Kamil pada Februari atau sebelum pandemi yaitu 3,8 persen. Setelah pandemi naik menjadi 7,7 persen," imbuhnya.
Menurut dia, peningkatan elektabilitas Kepala Daerah disebabkan karena mereka memiliki banyak waktu untuk "tampil" di depan publik.
"Pak Prabowo punya posisi di pemerintah tapi tidak setiap saat punya momen jelaskan Covid-19, sama seperti Sandiaga Uno. Ada dua calon yang naik setelah pandemi, yaitu Ganjar dan Ridwan Kamil. Bahkan, Ganjar sedikit lebih naik dari Anies," urainya.
Karena itu, ia mengatakan secara umum lima besar elektabilitas tertinggi jika pilpres digelar saat ini yaitu pertama, Prabowo, kemudian Ganjar, Anies, Ridwan Kamil dan Sandi Uno.
"Prabowo, Ganjar, Anies yang elektabilitasnya tidak beda signifikan," ucapnya.
Sekedar informasi, Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dilakukan pada 16-18 Mei 2020 lalu dengan 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei, melalui wawancara telepon dengan simpel random sampling.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
