Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Istana Gak Sanggup Kalau Semuanya Back to Normal?

Istana Gak Sanggup Kalau Semuanya Back to Normal? Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Presden (KSP) Moeldoko mengatakan bahwa istilah new normal merupakan istilah tatanan baru bukan kembali ke normal.

Ia pun kemudian menjelaskan pengertian new normal dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

"New normal bukan back to normal. Kalau back to normal repot kita semuanya. New normal adalah tatanan baru, tatanan normal baru bentuk adaptasi manusia pada masa pandemi COVID-19, untuk tetap lakukan aktivitas ekonomi produktif, namun tetap menjaga agar tetap tidak terpapar COVID-19," kata Moeldoko di webinar MarkPlus, Senin (15/6).

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa new normal merupakan untuk menjaga aspek kesehatan dan ekonomi agar tetap seimbang.

"New normal adalah skenario untuk menjaga keseimbangan antara aspek kesehatan yang mutlak harus dijaga dengan aspek ekonomi, sosial yang harus tetap berjalan dengan baik, beriringan. Setelah situasi normal, sektor-sektor ekonomi bisa tancap gas, jadi tidak berangkat dari nol," ucapnya.

"New normal adalah tatanan baru, tatanan normal baru bentuk adaptasi manusia pada masa pandemi COVID-19 untuk tetap melakukan aktivitas sosial ekonomi produktif, namun tetap menjaga agar tetap tidak terpapar COVID-19, makanya tema yang disampaikan Pak Jokowi adalah produktif dan aman dari COVID-19," katanya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: