Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Luluh Lantakkan Investasi Asing Global, Jeblok hingga 40%

Pandemi Luluh Lantakkan Investasi Asing Global, Jeblok hingga 40% Kredit Foto: Shotbycerqueira
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) diperkirakan akan turun hingga 40% pada tahun ini. Penurunan ini akan membawa FDI di bawah US$1 triliun untuk pertama kalinya sejak 2005.

Investasi asing langsung juga diproyeksikan akan berkurang 5% hingga 10% pada 2021 dan kembali pulih pada 2022. Hal itu terungkap dalam World Investment Report 2020 dari United Nations conference On Trade and Development (UNCTAD).

"Prospeknya sangat tidak pasti. Prospek bergantung pada durasi krisis kesehatan dan pada efektivitas kebijakan yang mengurangi dampak ekonomi pandemi," kata Sekretaris Jenderal UNCTAD Mukhisa Kituyi.

Baca Juga: Pentingnya Investor Asing bagi Perekonomian Nasional

Mukhisa mengatakan pandemi Covid-19 telah menimbulkan guncangan kepada penawaran, permintaan, dan kebijakan untuk investasi asing langsung.

Langkah-langkah penguncian (lockdown) juga telah memperlambat proyek investasi yang ada. Prospek resesi mendalam akan menyebabkan perusahaan multinasional (MNEs) menilai kembali proyek-proyek baru.

Langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh pemerintah selama krisis termasuk pembatasan investasi baru. "Aliran investasi diperkirakan akan pulih secara perlahan mulai 2022 yang didorong oleh restrukturisasi rantai nilai global (GVCs) untuk ketahanan, pengisian kembali persediaan modal dan pemulihan ekonomi global," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Investasi dan Perusahaan UNCTAD James Zhan mengungkapkan negara-negara berkembang diperkirakan akan mengalami penurunan FDI terbesar. Hal ini disebababkan negara-negara tersebut lebih bergantung pada investasi di industri-industri intensif dan ekstraktif.

"Mereka telah sangat terpukul, dan karena mereka tidak mampu menerapkan langkah-langkah dukungan ekonomi yang sama seperti negara-negara maju," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: