Di era post-truth, informasi mengalir begitu cepat; itu seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, kita sebagai pengguna internet makin mudah mencari informasi. Namun di sisi lain, kita juga rentan terpapar informasi yang belum tentu benar seperti hoaks (hoax).
Di WhatsApp misalnya, ratusan pesan bisa Anda terima dalam kurun waktu sehari. Contohnya, saat pemilihan umum (pemilu) tahun lalu, berbagai hoax beredar di aplikasi tersebut. Belakangan, hoax soal corona pun turut menyebar di WhatsApp.
Untuk itu, Anda para pengguna WhatsApp mesti bijak memilah-milah informasi supaya tidak ikut serta menyebarkan hoax, rumor, dan berita palsu.
Baca Juga: Pemerintah Inggris Soal Huawei: Tekanan Amerika Serikat Akan Beri Huawei Kekuatan untuk . . . .
Baca Juga: PHK Massal Serang Startup, dalam 3 Bulan Puluhan Ribu Orang Kehilangan Pekerjaan
Nah, Warta Ekonomi telah merangkum tips dan trik untuk membantu mencegah penyebaran hoax, rumor, dan berita palsu!
1. Cek ulang fakta pesan yang diteruskan
Pesan dengan label 'diteruskan' membantu Anda mengetahui pengirim awal pesan. Dengan begitu, Anda bisa mencari asal pesan tersebut dan memeriksa kebenaran isinya.
Asal tahu saja, label itu akan muncul ketika pesan sudah diteruskan dari satu pengguna ke pengguna lain lebih dari lima kali. Label itu muncul dengan simbol panah ganda.
2. Periksa foto dan media
Foto, rekaman suara, dan video bisa saja memuat informasi yang sesat. Cari sumber berita yang Anda percaya untuk memeriksa kebenaran dari foto, suara, dan video tersebut.
3. Perhatikan pesan mencurigakan
Banyak pesan atau tautan situs hoax dan berita palsu yang memiliki kesalahan ejaan. Cermati tanda-tanda itu agar Anda bisa memastikan keakuratan informasi di dalamnya.
Ciri pesan mencurigakan, antara lain:
- Mengaku terhubung dengan pihak WhatsApp.
- Ada instruksi untuk meneruskan pesan.
- Pesan memuat pernyataan seperti, "Anda bisa menghindari blokir/suspensi akun jika meneruskan pesan ini."
- Memuat imbalan/hadiah dari WhatsApp atau pihak lain.
4. Utamakan rasa skeptis
Skeptis artinya mempertanyakan kebenaran di balik sesuatu. Waspadai informasi dengan mengutamakan rasa skeptis sebelum Anda membagikannya di WhatsApp.
5. Berita palsu cenderung menjadi viral
Meski pesan telah dibagikan berkali-kali, itu belum tentu benar. Jangan teruskan pesan walau pengirim meminta Anda melakukannya; verifikasi kebenarannya lebih dulu.
Setelah itu, beritahukan kebenaran pesan kepada si pengirim. Jika grup/rekan Anda mengirim berita palsu terus-terusan, sebaiknya laporkan mereka ke WhatsApp.
6. Verifikasi dengan sumber lain
Jika Anda masih tak yakin dengan informasi yang beredar di WhatsApp, cari faktanya secara daring, periksa situs berita yang Anda percaya.
Cara lainnya, Anda bisa mengecek kebenaran dengan bertanya kepada pemeriksa fakta/orang-orang yang Anda percayai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: