Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Malam Lebaran Khofifah Telepon Doni Mengeluh Gak Punya Dana, Sorenya Ditransfer Rp10 Miliar

Malam Lebaran Khofifah Telepon Doni Mengeluh Gak Punya Dana, Sorenya Ditransfer Rp10 Miliar Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menceritakan dirinya mendapatkan telepon dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parwansa.

Doni mengatakan, saat itu Khofifah menghubunginya saat malam takbiran lebaran 1441 H, karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah tak mempunyai anggaran untuk menangani pandemi Covid-19.

?Gubernur Jatim menghubungi saya itu pada tanggal bertepatan dengan malam takbiran jam 23.30 WIB. Ibu khofifah, dia mengatakan anggaran pemprov untuk operasional RS Darurat sudah tidak ada lagi,? ujar Doni saat rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (23/6/2020).

Lantaran mendengar keluhan itu, Doni pun langsung menelpon Sestama dan Deputi Tanggap Darurat BNPB. Kemudian dia juga meminta BPBD Jawa Timur untuk membantu agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

?Jangan sampai mereka tidak punya dana, lantas jika terjadi apa-apa kita pemerintah pusat juga disalahkan,? terang Doni.

Baca Juga: Kampanyekan Protokol Kesehatan, Khofifah Butuh Bantuan Influencer

Hingga pada hari Raya Idul Fitri atau lebaran hari pertama anggaran dana sebesar Rp 10 miliar pun dapat disalurkan ke Pemprov Jawa Timur.

?Jadi lebaran itu, beliau lapor sama saya, sore dana sudah ditransfer ke rekeningnya pemprov. Lebaran pertama, dana Rp10 miliar. Rasanya agak sulit dipercaya ya, ketika bank bisa mentransfer dana Rp10 miliar pada hari lebaran, hari pertama,? ucap Doni.

?Di sinilah bagaimana BNPB harus bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan daerah,? terang Doni.

Karena itulah Doni menegaskan, jika BNPB sudah mempunyai tugas untuk membantu daerah-daerah dalam menangani bencana seperti Covid-19. Dia pun mengetahui situasi pandemi ini sangat sulit bagi daerah untuk menanganinya.

?Jadi kita tidak menginginkan ada kesulitan daerah lantas kita mengatakan ?ini kan harusnya bisa dipenuhi daerah?. Kami tau persis bagaimana kondisi daerah-daerah tertentu yang memang kewalahan menghadapi kasus yang mengalami peningkatan,? tandas Doni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: