Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terungkap! Ternyata Ini Alasan Besar di Balik Rencana Unilever Ubah Nama Produk Fair & Lovely

Terungkap! Ternyata Ini Alasan Besar di Balik Rencana Unilever Ubah Nama Produk Fair & Lovely Kredit Foto: Indiamart.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rakasa perusahaan food and beverages asal India, Unilever, berencana untuk mengubah nama produk krim pemutih kulit bernama Fair & Lovely. Alasan besar di balik rencana tersebut ialah sebagai respons atas protes rasisme yang baru-baru ini meledak secara global.

Dilansir dari South China Morning Post, Unilever yang tercatat mengantongi pendapatan US$500 juta di India itu menjelaskan bahwa penghapusan kata fair dari nama produk menjadi wujud komitmen perusahaan untuk merayakan semua warna kulit. 

Baca Juga: Diputuskan Bersalah Soal Harga Tiket, Begini Jawaban Garuda dan Citilink

Baca Juga: Ada Ramalan IMF, Sekuat Apa Rupiah Lawan Dolar AS dan Mata Uang Global?

Sebagaimana diketahui, obsesi untuk memiliki warna kulit yang sama (putih) sangat mengakar di seluruh Asia. Inilah mengapa produk kosmetik yang tidak mengandung bahan pemutih menjadi sulit untuk ditemukan. Permasalahan mengenai warna kulit ini pun kadang menjadi cerminan dari kelas sosial di masyarakat.

"Kami membuat portofolio perawatan kulit kami lebih inklusif dan ingin memimpin perayaan penggambaran kecantikan yang lebih beragam. Merek ini tidak pernah dan bukan merupakan produk pemutihan," jelas Kepala Hindustan Unilever India, Sanjiv Mehta, dikutip pada Jumat (26/06/2020).

Baca Juga: Dukung LGBT Tuai Badai Protes, Produk-produk Unilever di Indonesia Terancam Diboikot

Keputusan Unilever tersebut lantas mendapat pro kontra di media sosial. Publik pun terpecah menjadi dua, yakni yang mendukung dan mengecam rencana itu. Unilever mengatakan nama merek baru akan diumumkan dalam waktu dua bulan. Press Trust of India melaporkan bahwa Hindustan Unilever bulan ini memulai proses untuk mematenkan nama "Glow & Lovely"

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu sejumlah perusahaan kosmetik raksasa mendapat kritikan tajam atas produk-produk pencerah kulit. Salah satunya adalah kritik kepada perusahaan raksasa asal Prancis, L'Oreal yang pecah setelah kebangkitan global melalui gerakan Black Lives Matter menyusul insiden kematian George Floyd.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: