Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan, warga Surabaya taat protokol kesehatan Covid-19. Termasuk memakai masker.
Risma mengklaim, warganya yang berada di jalan raya telah mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan memakai masker. Dia juga membantah dianggap tidak bekerja dalam penanganan virus corona. "Eh masa ya, lihat, masa 70 persen. Kamu lihat aja di jalanan itu," kata Risma, Jumat (26/6).
Dia menegaskan, angka positif corona sudah turun. Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut 70 persen warga Jawa Timur tak menggunakan masker selama pandemi Covid-19. Pihaknya akan mengirim masker sebanyak-banyaknya ke provinsi ini.
Baca Juga: Gak, Risma Gak Terima Dituduh Gak Kerja
"Disampaikan oleh Gugus Tugas bahwa masih 70 persen (warga) yang nggak pakai masker. Ini angka yang gede banget," ujar Jokowi saat meninjau Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, JawaTimur, Kamis (25/6).
Netizen bernama Rahman Sumpeno meminta Risma lebih sering turun ke lapangan. Dia menyarankan Risma mengecek kafe atau resto saat sore sampai malam Hari. Dia yakin, akan banyak ditemui pengunjung yang tidak pakai masker.
"Saya punya bukti 1 foto kalau ngak seperti si ibu ngomong. Tapi karena itu foto temente men saya ngak bisa share," tuturnya.
"Warkop-warkop juga masih ramai Bu Risma, banyak lho yang gak pake masker, masak pean garoh..," kata BromoB29. "Coba Tante ini mark Bemo sekali kali ato blusukan ke Pasar tradisional ato tukang jualan pinggir jalan liat mereka semua gak pake masker," tambah ChieWatari.
Sueb_soleh menimpali. Kata dia, yang disurvei jangan kantor-kantor pemda dan kantor swasta aja dong. "Survei noh ke pasar tradisional, pelabuhan, UKM dan pemukiman gang-gang padat penduduk. Pada gak pake tuh di sana," katanya.
Menurut Husein Shelly, bantahan Risma menegaskan bahwa kasus corona di Surabaya memang masih tinggi. "1. Ngebantu statemen presiden sendiri. 2. Terus kenapa tetap tinggi penyebaran Covid-19 di sana, kalau masker n tenaga medis masih memadai..?? Aneh, ibu cantiq ini..," ucapnya.
"Bukan 70% tidak pakai masker, tapi baru 30% warga yang pakai masker. Bahasa Indonesia gue makin keren, sejak rejim ini," ujar Amanwholoves_ .
KavindraOemar mengatakan, ukuran sukses tidaknya menekan penyebaran corona bukan sebatas banyaknya pemakai masker di jalan. "Susan ukurannya bukan liat jalan sekali doang. Lagi pula intinya kan nih virus menyebar cepat di Surabaya. Buktinya ya korbannya banyak. Droplet bisa masuk ke mulut, idung, mata kalo ga ditutup masker," ungkapnya.
"Tidak perlu berbantah-bantahan, akan bikin semakin warga Surabaya tertekan. Yang penting atasi corona dengan baik dan berhasil, akan tidak ada lagi peluang kritik," ujar Eddybroadcaster.
Sementara, Frdhani meminta masyarakat tidak hanya menyalahkan Pemkot Surabaya. Dia bilang, masyarakat Surabaya justru saat berinteraksi dengan orang lain banyak tidak bermasker, tapi saat berkendara pake masker.
"Ini perilaku kebanyakan warga yang tentunya ga cuma di Surabaya saja," katanya. "Saya dukung Bu Risma tiap hari melintas Surabaya lebih dari 70 persen pakai masker," kata Ahm4dz4in.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: