Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kader PDIP Tetap Inginkan Gibran Jadi...

Kader PDIP Tetap Inginkan Gibran Jadi... Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi -

Sejumlah kader PDIP Solo, Jawa Tengah (Jateng), tetap menginginkan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon Wali Kota Solo. Apalagi, calon petahana yakni Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo sudah mengajukan pengunduran diri sebagai calon.

Diketahui, kader PDIP Solo mengusulkan kepada DPP PDIP untuk merekomendasikan Gibran sebagai calon Wali Kota Solo di Pilkada Serentak 2020.

Baca Juga: Elektabilitasnya Kian Moncer, Sindir Demokrat: Gibran Kan Anak Presiden, Bukan Lurah

Mereka terdiri dari pengurus struktural PDIP, kader senior dan mantan pengurus PDIP Solo, pengurus departemen, pengu­rus anak cabang, pengurus ranting, pengurus anak ranting PDIP, dan mantan anggota Fraksi DPRD Solo.

"Kami menilai ada dinamika dan etika politik tidak sehat dalam pencalonan Achmad Pur­nomo dan Teguh Prakosa," kata Wakil Ketua I PDIP Kecamatan Banjarsari, Ariyanto Rinto Sur­yono, di Solo, belum lama ini.

Kata Ariyanto, alasan kader PDIP Solo mengusulkan Gibran karena melihat sikap dan etika poli­tik Achmad Purnomo yang sudah secara resmi mengundurkan diri sebagai bakal calon wali kota, tapi pengunduran diri itu mendapat penolakan dari PDIP Solo.

Karenanya, mereka meminta DPP mengklarifikasi pernyataan resmi mundurnya Achmad Purnomo sebagai balon wali kota Solo yang telah diusulkan PDIP Solo. Hal itu agar tidak terjadi persepsi di masyarakat, seorang yang telah memper­mainkan PDIP pada proses pen­calonan Pilkada 2020.

"Kami tidak suka etika politik seperti ini. Seyogyanya, DPC PDIP Solo tidak memaksakan kehendak untuk tetap men­calonkan Achmad Purnomo," ungkapnya.

Para kader PDIP Solo, lanjut Ariyanto, juga mengusulkan DPP untuk menunjuk balon wakil wali kota yang mendam­pingi Gibran adalah kader senior PDIP yang berkompeten, kredi­bel, responsif, dan loyal serta berpengalaman dalam pemerin­tahan dan menguasai peta politik Kota Solo.

"Kami siap mengamankan dan memenangkan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo yang direkomendasikan DPP PDIP," tegasnya.

 

Bidik 77 Persen Pemilih

KPUD Kota Solo pasang target tinggi dalam hal partisi­pasi pemilih. Penyelenggara pemilu ini membidik 77,5 persen atau lebih tinggi dibandingkan Pemilu 2004.

Ketua KPUD Solo Nurul Su­tarti mengatakan, sejak awal pi­haknya menargetkan bisa meraih hasil maksimal dalam Pilkada 2020. Salah satunya partisipasi pemilih. Meski di tengah pande­mi, pihaknya menargetkan angka partisipasi 77,5 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berbasiskan data Pemilu 2019.

"Bahkan, target tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo 2020 sebanyak 77,5 per­sen," ujarnya.

Nurul mengatakan, target par­tipasi pemilih di Pilkada 2020 terbilang tinggi dibandingkan pemilu­pemilu lainnya. Sebagai contoh, tingkat partisipasi pe­milih pada Pilkada Solo 2010 hanya 71 persen, sedangkan pada tahun 2015 meningkat menjadi 74 persen.

"Bahkan tingkat kehadiran pemilih pada pemilihan umum (pemilu) serentak pertama di In­donesia pada tahun 2004 hanya 76 persen," jelasnya.

Terkait strategi menarik pe­milih di tengah pandemi, Nurul mengaku bahwa pihaknya akan meniru taktik Korea Selatan. Di Negeri Ginseng tersebut partisi­pasi masyarakat dalam pemilu sangat tinggi meski digelar saat pandemi.

"Kami akan berlajar pengala­man pemilu di Korsel, justru di tengah pandemi tingkat partisi­pasi pemilih paling tinggi dari­ pada tahun-­tahun sebelumnya," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: