Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masa New Normal, CSR Bisa Jadi Pendukung Keberlanjutan Bisnis

Masa New Normal, CSR Bisa Jadi Pendukung Keberlanjutan Bisnis Kredit Foto: Panpel Seminar

Kekhususan Top CSR 2020

Ketua Penyelenggara Top CSR 2020 yang juga Pemimpin Redaksi Majalah TopBusiness, M. Lutfi Handayani, berkata bahwa ada pembeda antara Top CSR 2000 dengan penghargaan sejenisnya. Perbedaan pertama, yang dinilai dalam TOP CSR 2020 ada tiga aspek utama. Selain aspek kepatuhan (compliance) terhadap ISO 26000 tentang Social Responsibility, aspek GCG, dan aspek keselerasan program CSR dengan strategi serta daya saing bisnis perusahaan, juga diperhatikan. 

“Jadi, penilaian dalam Top CSR 2020 tidak sekadar fokus kepada compliance dalam ISO 26000 atau lingkungan,” ucap Lutfi.

Hasil penilaian atau skor GCG yang baik menjadi salah satu prasyarat awal untuk menerima penghargaan TOP CSR 2020. Program CSR yang efektif, lebih mudah diterapkan jika GCG perusahaannya baik. Pada Top  CSR 2020 pun ada tambahan penilaian kategori khusus, yakni Program CSR yang terkait dengan prioritas Program Kabinet Indonesia Maju.

Lutfi menjelaskan pula bahwa penilaian  Top  CSR 2020  mengaplikasikan perangkat lunak SR Index, sehingga perusahaan peserta dapat mengukur atau menilai sendiri tingkat adopsi CSR-nya terhadap ISO 26000. Bagi perusahaan yang belum familiar dengan ISO 26000, tetap dapat mengukur SR Index-nya.

“Cukup memasukan data dan informasi kebijakan dan program CSR yang selama ini dijalankan,” kata dia.

Lebih lanjut, Lutfi mengatakan bahwa lewat seminar tersebut, pihaknya sebagai penyelenggara Top CSR 2020 pun berniat memberikan pedoman-pedoman dalam menggelar strategi CSR di saat masa new normal.

“Kita ketahui bersama, sangat sulit untuk memprediksi kapan selesainya pandemi virus corona ini secara 100%. Di sisi lain, aktivitas CSR dan keseluruhan aktivitas bisnis, tentu tidak bisa berhenti, melainkan sebaiknya berjalan dengan memerhatikan panduan protokol kesehatan. Harapannya, dari seminar ini, ada panduan seperti itu untuk CSR perusahaan,” tutup Lutfi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: