Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Jim Risch mengatakan, amandemen yang akan membuat pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi terhadap Turki di bawah Undang-Undang Penentang Lawan Amerika melalui Sanksi (CAATSA), 30 hari setelah usulan National Defense Authorization Act (NDAA) harus segera dilakukan.
"Saya pikir AS membeli S-400 dari Turki adalah cara yang cerdas untuk mengeluarkan Erdogan dari kemacetan yang ia lakukan. Kami hanya ingin mengeluarkan sistem dari Turki dan jika itu memungkinkan orang Turki untuk ambil bagian dalam F-35 maka semuanya menjadi lebih baik," kata mantan pejabat Pentagon untuk kebijakan Eropa dan NATO, Jim Townsend dikutip dari Defense News.
Untuk diketahui, Amerika Serikat sebelumnya telah memiliki undang-undang CAATSA yang mengatur tentang sanksi embargo terhadap negara-negara lain yang membeli senjata atau alat sistem pertahanan dari Rusia.
Terakhir yang terancam sanksi dari Amerika adalah Turki. Amerika memberikan sanksi kepada Turki karena Erdogan membeli peluncur rudal andalan Rusia S-400 dari pabrikan Rusia. Turki pun terancam. Amerika berencana mengeluarkan Turki dari Program F-35 Joint Strike Fighter multinasional kalau Turki tidak membatalkan kontrak pembelian S-400 dengan Rusia yang ditandatangani oleh Erdogan pada 2019 lalu. Erdogan pun bersikeras tidak mengindahkan ancaman sanksi dari Amerika tersebut. Dia lebih memilih tetap membeli S-400 buatan Rusia tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: