Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nadiem Makarim Dipuji sekaligus Dikritik oleh Rektor UI

Nadiem Makarim Dipuji sekaligus Dikritik oleh Rektor UI Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Program dan kebijakan tersebut terdiri atas empat pokok yakni Pembukaan Program Strudi Baru, Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, dan Hak belajar tiga semester di luar Program Studi. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menilai kondisi pendidikan Indonesia sudah dapat dikategorikan bergeser 'naik kelas' di bawah pengelolaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim.

"Kalau saya merasa pribadi, tidak juga begitu buruk nilai kinerja Nadiem Makarim. Walau masih banyak yang patut dibenahi, tapi sudah bisa dianggap naik kelas jika diumpamakan sekolah," kata Ari dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 5 Juli 2020.

Hal yang paling dirasakan 'naik kelas' yaitu pada kebijakan terhadap kampus. Menurutnya, Nadiem amat berani dalam memberikan kebebasan pada kampus untuk melakukan fleksibilitas.

"Nadiem Makarim memberikan kemerdekaan untuk kampus. Tidak kaku lagi. Mahasiswa boleh mengganti SKS dengan kerja lapangan. Atau dapat juga kuliah di prodi lainnya sesuai keminatan untuk menambah keahlian," katanya.

Baca Juga: Biaya Kuliah Rp10 Juta, Gunadarma Cuma Kasih Potongan Rp300 Ribu 

Bagi Ari, Nadiem juga membuka arah untuk mahasiswa agar siap berkompetisi dalam dunia kerja sesuai kapasitas dirinya. Itu terbukti dengan dibolehkannya dilakukan kerja sama magang di industri dengan pihak kampus.

Hal lainnya lagi, Nadiem juga dianggap keberaniannya mengeksekusi ditiadakannya lagi Ujian Nasional (UN). Maka, baginya keputusan itu spektakuler sebab selama ini hanya menjadi beban pelajar.

"Pendidikan kan seharusnya jangan sampai membebani siswanya ya. UN itu kan amat terasa menakutkan para pelajar. Yang selama ini hanya wacana agar ditiadakan, oleh Nadiem Makarim langsung direalisasikan," katanya. 

Unsur 'naik kelas' lainnya, Ari Menambahkan, dibebaskannya guru dari kerumitan urusan administratif. Sehingga guru dapat lebih berpikir inovatif dan fokus dalam pembelajaran sesuai sasaran ditujunya untuk para murid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: