Warganet ramai-ramai memprotes produsen es krim Aice (PT Alpen Food Industry) lewat tagar #BoikotAice di Twitter, Senin (6/7/2020). Bahkan, tagar itu menjadi tren di Twitter Indonesia.
Menurut Federasi Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan (F-SEDAR), yang menaungi Serikat Gerakan Buruh Bumi Indonesia PT Alpen Food Industry (SGBBI PT AFI) para buruh tak menuntut upah sebesar Rp11 juta ataupun Rp8 juta kepada pengusaha.
Yang ada, para buruh meminta kembali upah mereka yang menurun Rp280 ribu akibat penurunan upah pada 2017, jika mengacu pada Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2019. "Kami berharap agar mendapatkan tambahan upah sebesar Rp280 ribu-Rp300 ribu dari UMK," jelas tulisan F-SEDAR di laman resminya.
Padahal kawan-kawan buruh AICE itu gak minta di gaji 11 juta. Tuntutan mereka gak sebesar itu, sekitaran 4,5 jt. Sangat bisa dipenuhi perusahaan, tapi AICE terus-terusan bilang ke media angka tuntutan 11 juta, biar orang mikir tuntutan buruh AICE yg aneh.https://t.co/NBaOmftS4J
— Mazzini (@mazzini_gsp) July 6, 2020
Baca Juga: Disebut Dekat dengan Mantan Maudy, Ini Deretan Bisnis Susan Sameh
Baca Juga: Punya 16,2 Juta Subs di Youtube, Segini Cuan Jess No Limit . . .
Sudah begitu, para buruh membantah adanya tambahan upah sebesar Rp700 ribu per bulan, seperti yang perusahaan katakan. Menutur unggahan yang sama, uang tersebut merupakan uang makan (Rp15 ribu), uang transportasi (Rp5 ribu per hari), serta tunjangan kehadiran Rp200 ribu.
Tulisan itu juga menyebut, "(Rp700 ribu itu adalah) uang makan, karena perusahaan tak menyediakan katering dan uang transportasi. Ditambah tunjangan yang hanya bisa diambil jika tingkat kehadiran mencapai 100% tanpa sakit."
Tak cuma itu, F-SEDAR mengklaim, para buruh operator AICE juga sulit mengambil cuti karena prosedur yang cukup panjang.
Para buruh perempuan pun hampir tak bisa mengambil cuti haid karena dokter klinik perusahaan hanya memberi obat penghilang rasa sakit--padahal dibutuhkan surat sakit bila buruh ingin mengambil cuti.
Para buruh perempuan yang hamil juga masih perlu bekerja di malam hari. "Sepanjang 2019, terjadi 13 kasus keguguran dan 5 kematian bayi sebelum lahir. Kasus bertambah menjadi satu kasus keguguran dan satu kasus kematian bayi pada awal 2020. Total kasus keguguran yang kami data, ada 21 kasus," tulis unggahan itu lagi.
Saya akan share juga mekanisme pengambilan cuti/sakit di PT. Alpen Food Industry yg membuat pekerja makin terpuruk. Thread dimulai ....
— UUPemilu1999 (@sherrrinn) March 1, 2020
Berikut ini sejumlah kemarahan warganet terhadap PT AFI:
Slogannya "meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia ". Tetapi malah
— Mardian87 (@Mardian42118080) July 6, 2020
Mempekerjakan buruh hamil pada malam hari yang berakibat sedikitnya 20 buruh perempuan yang hamil mengalami keguguran
Mem-Phk buruhnya sepihak dan diganti buruh outsourcing#LI_ZHIMING#BoikotAice pic.twitter.com/k15OIJ633J
pay your workers right or else imma stop eating your mfing ice creams fr. #BoikotAice
— MARIAM'S BDAYY (@preciousloner) July 6, 2020
Demo buruh AICE hari ini di depan kantor PKB menuntut tanggung jawab PKB yg sdh 4 periode menduduki Kementerian, tapi nasib buruh, termasuk buruh AICE, makin sengsara.#BoikotAice sampai hak buruh dipenuhi pic.twitter.com/HnN38LnC3V
— UUPemilu1999 (@sherrrinn) July 5, 2020
Biar imbang, silakan baca klarifikasi dari kawan-kawan buruh AICE. https://t.co/OX31pq86p6
— Mazzini (@mazzini_gsp) July 6, 2020
Es kesukaan aku sih sama yang lain juga,tapi kok gitu amat:(( ga ada akhlak emang.
— Sayang Acuu (@fitriarmdani) July 6, 2020
Dibalik es yg manis ada tangis para buruh yang nasibnya berujung tragis #BoikotAice pic.twitter.com/ePzsBxgTF6
Kita terus serukan #Boikotaice pic.twitter.com/wZWGPjniqE
— Alfian Alizka (@AlfianAlizka) July 5, 2020
Untung pecinta es dung dung raketang sakarin#BoikotAice pic.twitter.com/oOOYCnbNXk
— Susah Kurus (@tasaptr_28) July 6, 2020
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: